Sabtu 29 Apr 2023 13:46 WIB

Trump akan Kembali Larang Muslim Masuk AS Jika Terpilih Lagi

Trump membatasi perjalanan dari tujuh negara mayoritas Muslim pada 2017.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Mantan presiden Donald Trump tiba di Trump Tower di New York pada hari Senin (3/4/2023).Trump diperkirakan akan didakwa dan diadili pada hari Selasa atas tuduhan yang timbul dari pembayaran uang suap selama kampanye 2016-nya. Trump akan Kembali Larang Muslim Masuk AS Jika Terpilih Lagi
Foto: AP Photo/Bryan Woolston
Mantan presiden Donald Trump tiba di Trump Tower di New York pada hari Senin (3/4/2023).Trump diperkirakan akan didakwa dan diadili pada hari Selasa atas tuduhan yang timbul dari pembayaran uang suap selama kampanye 2016-nya. Trump akan Kembali Larang Muslim Masuk AS Jika Terpilih Lagi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW HAMPSHIRE -- Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji mengembalikan larangan perjalanan ke negara-negara Islam dan melarang warga negara tersebut memasuki AS jika dia terpilih sebagai presiden pada 2024.

"Saya akan mengembalikan larangan perjalanan saya untuk mencegah teroris Islam radikal keluar dari negara kita," ujar Trump di New Hampshire, dikutip dari Independent, Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga

"Kamu lihat apa yang terjadi. Empat tahun...Kamu lihat itu kan? Kami sangat keras dalam hal itu,” ucap dia.

Selama minggu pertamanya menjabat sebagai presiden pada 2017, Trump membatasi perjalanan dari tujuh negara mayoritas Muslim, seperti Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman. Perintah tersebut pada awalnya diblokir oleh pengadilan dan Gedung Putih yang bergegas mengatakan itu bukan larangan terhadap Muslim. Pada 2018, Mahkamah Agung kemudian menguatkan versi terakhir dari tindakan tersebut.

Larangan itu selanjutnya dibatalkan oleh presiden Joe Biden setelah dia menjabat pada 2021. Gedung Putih mengatakan akan meningkatkan penyaringan pengunjung dengan memperkuat berbagi informasi dengan pemerintah asing alih-alih mempertahankan larangan menyeluruh.

Kemunculan Trump di New Hampshire tersebut menandai kembalinya dia yang pertama ke negara bagian pemungutan suara awal sejak masalah hukumnya meningkat dengan dakwaan di New York. Trump berbicara pada hari yang sama ketika mantan wakil presidennya, Mike Pence, bersaksi di depan dewan juri federal yang menyelidiki upaya Trump dan sekutunya untuk membatalkan pemilu 2020.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement