Selasa 02 May 2023 18:19 WIB

IndoVac Jadi Booster untuk Penerima Vaksin Primer Pfizer

Vaksin produksi Bio Farma berhasil mendapatkan persetujuan dari BPOM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Jokowi menjalani vaksinasi booster perdana vaksin IndoVac buatan PT Bio Farma di Istana Bogor, Kamis (24/11/2022). Vaksin IndoVac kini dapat digunakan untuk vaksin lanjutan atau penguat (booster) bagi usia 18 tahun ke atas yang sebelumnya telah menerima vaksin primer Pfizer.
Foto: dok. istimewa
Presiden Jokowi menjalani vaksinasi booster perdana vaksin IndoVac buatan PT Bio Farma di Istana Bogor, Kamis (24/11/2022). Vaksin IndoVac kini dapat digunakan untuk vaksin lanjutan atau penguat (booster) bagi usia 18 tahun ke atas yang sebelumnya telah menerima vaksin primer Pfizer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin IndoVac kini dapat digunakan untuk vaksin lanjutan atau penguat (booster) bagi usia 18 tahun ke atas yang sebelumnya telah menerima vaksin primer Pfizer. Vaksin produksi PT Bio Farma itu berhasil mendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam surat yang diterbitkan pada 21 April 2023 perihal perubahan obat IndoVac.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, dengan didapatkannya EUA dari BPOM ini, menambah daftar penggunaan vaksin IndoVac sebagai booster untuk usia 18 tahun ke atas.

Baca Juga

"Sebelumnya Bio Farma telah mendapatkan EUA vaksin IndoVac sebagai booster bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas yang telah menerima vaksin primer dari Sinovac dan AstraZeneca dan baru saja kami kembali berhasil mendapatkan EUA vaksin IndoVac untuk booster vaksin primer Covid-19 dari Pfizer," ujar Honesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Honesti menyebut, hal ini membuktikan vaksin IndoVac hasil karya anak bangsa memiliki kualitas yang sejajar dengan produk global. Honesti menyampaikan, IndoVac tidak hanya memenuhi unsur safety, quality, dan efficacy, namun memiliki nilai lebih yaitu telah resmi memperoleh fatwa dan ketetapan halal dari MUI yang kemudian mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sehingga produknya bisa diterima seluruh penduduk dunia. 

"Sertifikasi halal menjadi salah satu keunggulan IndoVac dipasar global," ucap Honesti.

Honesti mengatakan, hasil uji klinis booster heterolog Primer Sinovac, AztraZeneca, dan Pfizer menyatakan vaksin aman. Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) terbanyak yaitu nyeri di tempat suntikan dan nyeri otot yang bersifat ringan. 

Honesti menyampaikan, vaksin IndoVac sebagai dosis booster heterolog terhadap vaksin primer dapat meningkatkan titer antibodi dan titer netralisasi terhadap varian omikron. Terdapat peningkatan titer antibodi signifikan setelah dosis booster dibandingkan baseline

"Berdasarkan data uji klinis booster IndoVac, dapat disimpulkan bahwa vaksin IndoVac memiliki profil imunogenisitas dan keamanan yang baik sebagai dosis booster peserta yang sebelumnya menerima dosis primer vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer," lanjut Honesti.

Honesti menyampaikan, pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, per 1 Mei 2023 masih terdapat kasus aktif covid 19 sebanyak 13.880. Masyarakat masih harus tetap waspada dengan menjaga prokes dan vaksinasi, khususnya vaksin booster yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan masih relatif banyak warga belum vaksinasi booster

"Bio Farma terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan, salah satunya melalui program vaksinasi booster produksi dalam negeri yaitu IndoVac," ungkap Honesti.

Honesti menambahkan IndoVac merupakan vaksin Covid-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dan MUI dan sertifikat halal dari BPJPH, Kementerian Agama dan merupakan produk dalam negeri hasil karya anak bangsa dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 89,84 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement