Jumat 05 May 2023 22:50 WIB

Hoarding Disorder, Gangguan Mental yang Bikin Penderitanya Sulit 'Pisah' dengan Sampah

Hingga kini belum diketahui apa penyebab pasti hoarding disorder.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang pria mengalami hoarding disorder (ilustrasi). Hoarding disorder merupakan perilaku gemar menimbun sampah.
Foto: www.freepik.com
Seorang pria mengalami hoarding disorder (ilustrasi). Hoarding disorder merupakan perilaku gemar menimbun sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hoarding disorder atau perilaku gemar menimbun sampah diduga menjadi kondisi yang melatarbelakangi alasan dokter Wayan menimbun sampah di rumahnya, di daerah Karawang, Jawa Barat. Penyebab pasti gangguan ini belum jelas, tetapi bisa terkait masalah mental seperti depresi.

Bagi yang memiliki atau mengenal orang dengan gejala gangguan ini, sebaiknya segera konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan mental. Beberapa komunitas juga punya akses ke lembaga yang dapat membantu masalah hoarding disorder. Pemerintah setempat juga dapat dilibatkan untuk mengerahkan sumber daya di wilayah terkait.

Baca Juga

Bahkan jika sampai mengancam nyawa, bisa menghubungi pihak berwenang setempat, seperti polisi, pemadam kebakaran, kesehatan masyarakat, layanan perlindungan anak atau lansia hingga lembaga kesejahteraan hewan. Belum jelas hal yang menyebabkan hoarding disorder. Genetika, fungsi otak, dan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan sedang dipelajari sebagai kemungkinan penyebabnya.

Tetapi untuk faktor risikonya, gangguan ini biasanya dimulai sekitar usia 15 hingga 19 tahun, cenderung memburuk seiring bertambahnya usia. Penimbunan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dibandingkan dewasa yang lebih muda.

Seperti dilansir laman Mayo Clinic pada Jumat (5/5/2023), faktor risikonya yakni kepribadian, sejarah keluarga, peristiwa kehidupan yang menegangkan, dan komplikasi. Hoarding disorder dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain peningkatan risiko jatuh, cedera atau terjebak oleh barang yang bergeser atau jatuh, konflik keluarga, kesepian dan isolasi sosial, kondisi yang tidak bersih dan dapat menimbulkan risiko kesehatan, bahaya kebakaran, performa kerja yang buruk, masalah hukum, seperti penggusuran, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Hoarding disorder juga terkait dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Karena tak banyak yang diketahui mengenai penyebab gangguan ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegahnya.

Namun, seperti banyak kondisi kesehatan mental, mendapatkan perawatan pada tanda pertama masalah dapat membantu mencegah gangguan menjadi lebih buruk. Ini sangat penting karena pada saat kekacauan menjadi masalah yang nyata, hoarding disorder kemungkinan besar telah terjadi untuk sementara waktu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement