Sudah berhari-hari para nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami kesulitan bertransaksi. Adanya serangan di sistem keamanan yang diklaim berasal dari ransomware kelompok peretas Lockbit pun mengemuka.
Saat ini, semua sistem organisasi memang tak bisa dijamin aman dari serangan siber yang mengincar. Oleh karena itu, sebagai pengguna perangkat digital, kita harus makin berhati-hati dalam setiap kegiatan digital kita.
Berikut adalah beberapa cara untuk melindungi diri dari serangan ransomware:
• Backup data secara teratur
Melakukan backup data secara teratur adalah langkah paling penting dalam melindungi diri dari serangan ransomware. Backup data yang rutin dapat membantu mengembalikan data yang terenkripsi tanpa harus membayar tebusan.
Pastikan backup data disimpan di tempat yang aman dan terpisah dari perangkat yang terhubung ke internet.
• Update sistem dan perangkat lunak
Pastikan sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh ransomware.
• Jangan membuka lampiran atau tautan yang mencurigakan
Hindari membuka lampiran atau tautan dari surel yang tidak dikenal atau mencurigakan. Sebagian besar serangan ransomware terjadi melalui email phishing, sehingga penting untuk memeriksa sumber email sebelum membuka lampiran atau tautan.
• Gunakan perangkat lunak keamanan yang kuat
Instal perangkat lunak keamanan yang kuat, seperti antivirus dan firewall, untuk melindungi perangkat dari ancaman perangkat lunak berbahaya.
• Batasi hak akses pengguna
Batasi hak akses pengguna untuk mencegah ransomware menginfeksi sistem dan file yang sensitif.
• Pelatihan kesadaran keamanan
Berikan pelatihan kesadaran keamanan kepada pengguna untuk mengenali tanda-tanda serangan ransomware dan cara menghindarinya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pengguna dapat meningkatkan kesadaran keamanan dan mengurangi risiko terkena serangan ransomware.