Selasa 16 May 2023 15:56 WIB

38 Tahun Menabung, Akhirnya Jukir di Solo Bisa Berangkat Haji Tahun Ini

Sri Suharto konsisten menyisihkan setengah penghasilan setiap harinya.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sri Suharto, juru parkir dari Kota Solo yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Sri Suharto, juru parkir dari Kota Solo yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sri Suharto (69 tahun) warga Mangkubumen, RT 1 RW 12, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, akhirnya merasa lega karena dirinya dikabarkan akan berangkat haji ke Tanah Suci tahun ini. Sejatinya, hal tersebut tak terlepas dari keteguhan niat Sri Suharto menabung selama 38 tahun untuk melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.

Sri mengungkapkan bahwa dirinya sudah menabung sejak 1985, atau 38 tahun kebelakang. Meski penghasilnya tidak tetap, ia konsisten menyisihkan setengah penghasilan setiap harinya untuk bisa ke Tanah Suci.

Diungkapkan bahwa keinginan menunaikan ibadah haji tersebut telah tertanam sejak dirinya masih sekolah di bangku sekolah dasar. "Sudah lama dari kecil dari SD kelas 1 itu. Haji kan panggilan Tuhan, sejak kecil itu saya tidak punya orang tua, saya kan ikut nenek," katanya.

Ia lantas mendaftar haji pada 2011 bersama istrinya. Ia rencana diberangkatkan bersama istrinya Suminem (58) pada 2022. Namun lantaran pandemi Covid-19 hanya istrinya yang berangkat, sedangkan ia harus ditunda lantaran terbentur peraturan pembatasan usia.

"Harusnya tahun kemarin berangkatnya tapi saya terhalang usia. Istri berangkat sendiri tahun kemarin. Pokoknya kamu ga usah mikir aku, ini panggilannya tuhan itu pesan saya sama istri saya dulu," katanya.

Meskipun ia tulang punggung keluarga dan istrinya hanya ibu rumah tangga biasa. Sri mengaku tak pernah pupus asa untuk berangkat ke Tanah Suci. Alasannya adalah untuk menunaikan ibadah sekaligus melebur dosanya.

"Ma (panggilan untuk istrinya) gimana ya biar kita bisa melebur dosa sama Tuhan biar bisa ibadah ke Makkah gimana? Apakah dengan hasil segini bisa berangkat ke sana? Trus kapan? Tapi istri saya bilang kalau dapat 50 ya disisihkan setengahnya nanti kalau ada apa apa biar bisa buat berobat," katanya.

"Dari hasil parkir, kalau malam dulu saya becak, kalau sekarang sepi, kalah sama yang online, kalau dulu parkir setiap hari kadang 80, kadang 100 kan ga tentu pendapatannya," tambahnya.

Sri menegaskan karena niatnya sudah bulat untuk berangkat ke Tanah Suci ia pun mengaku tidak pernah merasa berat dalam mengumpulkan uang.

"Saya ngak merasa ada tantangan, alhamdulillah merasa ndak ada kendala, setiap hari pokoknya saya dapat uang saya kasihkan istri saya. Nanti uangnya saya kasihkan istri lalu setiap bulannya disetor ke bank," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement