Kamis 18 May 2023 17:07 WIB

Moeldoko Optimistis Indonesia Punya Daya Ungkit di Industri Kendaraan Listrik

Pimpinan negara ASEAN sepakat tentang perlunya membangun ekosistem kendaraan listrik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengunjung menaiki mobil listrik Wuling Airew yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Gelaran pameran kendaraan listrik PEVS 2023 yang berlangsung mulai Rabu (17/5) hingga Ahad (21/5) tersebut menargetkan sebanyak 30 ribu pengunjung sehingga mampu menghasilkan jumlah transaksi mencapai Rp285 miliar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung menaiki mobil listrik Wuling Airew yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Gelaran pameran kendaraan listrik PEVS 2023 yang berlangsung mulai Rabu (17/5) hingga Ahad (21/5) tersebut menargetkan sebanyak 30 ribu pengunjung sehingga mampu menghasilkan jumlah transaksi mencapai Rp285 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko optimistis terhadap industri kendaraan listrik di Indonesia yang berkembang pesat dan diharapkan memiliki daya ungkit secara global. Hal ini disampaikannya dalam acara pembukaan pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/5).

Menurut Moeldoko yang juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), pada pertemuan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pekan lalu, pimpinan negara-negara ASEAN sepakat tentang perlunya membangun ekosistem yang mendukung perkembangan kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Baca Juga

"Khususnya, Indonesia memiliki sumber daya yang mendukung keberlanjutan dan pengembangan industri kendaraan listrik," kata Moeldoko dikutip dari siaran pers KSP pada Kamis (18/5/2023).

Ia menyampaikan, lima negara ASEAN yakni Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia telah sepakat mengembangkan baterai listrik untuk kepentingan masa depan. Kesepakatan itu akan dilanjutkan melalui aksi nyata pengembangan penelitian bersama.