REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan Koalisi Besar yang rencananya berisikan partai-partai pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo sudah bubar dengan sendirinya. Menurut Najmuddin sudah tidak ada lagi isu yang menggiring agar koalisi besar ini terwujud.
"Koalisi Indonesia Bersatu atau koalisi besar bubar dengan sendirinya. Isu ini redup sejak PPP bergabung dengan PDIP mengusung bakal capres Ganjar Pranowo," kata Najmuddin, Senin (22/5/2023).
Najmuddin memprediksi akan ada tiga poros yang akan bertarung di Pilpres 2024 nanti. Yakni poros Anies atau Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat. Lalu poros Ganjar yang terdiri dari PDIP dan PPP. Ketiga adalah poros pendukung Prabowo Subianto yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara Partai Golkar menurut Najmuddin lebih condong untuk merapat ke poros Prabowo. Namun langkah Golkar untuk gabung koalisi ini masih menantikan kesepakatan politik dengan harapan menjadikan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai cawapres pendamping Prabowo.