Senin 22 May 2023 22:33 WIB

Temui Jokowi, Zulhas Bahas Ancaman El Nino

Zulhas menyebut dampak fenomena El Nino telah dirasakan sejumlah negara

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/5). Dengan Presiden, Zulhas mengaku membahas terkait fenomena El Nino yang sudah berdampak di sejumlah negara.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/5). Dengan Presiden, Zulhas mengaku membahas terkait fenomena El Nino yang sudah berdampak di sejumlah negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/5). Dengan Presiden, Zulhas mengaku membahas terkait fenomena El Nino yang sudah berdampak di sejumlah negara.

“Juga menyikapi El Nino ini, yang seperti Malaysia saja sudah rebutan air minum. Di India juga suasana panas, yang juga ada beberapa perubahan kita ikuti perkembangannya. Di Tiongkok juga gitu ya,” kata Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ia mengatakan, fenomena ini juga bisa menyebabkan penurunan produksi pertanian. Karena itu, pemerintah perlu melakukan antisipasi menghadapi ancaman kekeringan ini. Salah satunya yakni menyiapkan pasokan beras.

“Misalnya beras kita harus G to G (government to government) mesan barang dari sekarang, agar itu menjadi stok kita, sehingga nanti kalau kita kurang itu tersedia. Begitu juga hasil pertanian lainnya,” ujarnya.

Soal impor beras, Zulkifli mengatakan akan dilakukan jika memang diperlukan. “Ya kalau diperlukan,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Zulhas juga memberikan laporannya kepada Presiden setelah kembali dari kunjungan kerjanya ke Mesir. Pemerintah, kata Zulhas, tengah menyiapkan Joint Trade Commision yang nantinya bisa ditingkatkan menjadi Free Trade Agreement dengan Mesir.

“Walaupun dagang kita belum besar betul, 1,6 miliar dolar AS, tapi kita surplus 1 miliar dolar AS. Yang Mesir impor dari kita itu kan hasil-hasil hortikultura pertanian, ada rempah, kopi, kopi aja 100 ribu ton lebih, kemudian minyak, terus beberapa hasil manufaktur juga, kayu,” lanjut dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement