REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Arab Saudi masa kini tak lagi sekadar konservatisme beragama. Jauh dari sains, dan menganggap perempuan harus berada di rumah.
Gambaran masa lalu Arab Saudi semacam itu sudah menjadi kenangan yang sekadar diingat dalam lintasan sejarah.
Kini mereka berubah total. Sejak Salman bin Abdul Aziz naik takhta dan Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota, Saudi menemukan momentum kebangkitannya.
Kerajaan tersebut berubah menghadirkan lompatan dahsyat dalam berbagai bidang. Budaya Saudi dikembangkan melalui berbagai kegiatan, termasuk penggiatan musik, sesuatu yang semula tak populer di kalangan ulama Saudi.
Pemberdayaan wanita juga digiatkan. Tak sekadar tampil di ruang publik, wanita disekolahkan dan disiapkan menjadi penerus pembangunan kerajaan pada masa yang akan datang. Mereka menekuni berbagai profesi yang ada, termasuk astronaut.
Pada Senin (22/5/2023), Saudi mengutus astronaut perempuan pertamanya Rayyanah Barnawi mengangkasa keluar bumi. Dia meroket menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Ahad (21/5/2023).
Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Islami, Syekh Muhammad al-Issa, mengucapkan selamat kepada Raja Salman dan putra mahkota Pengeran Mohammed bin Salman.
“Semoga Allah melindungi mereka serta orang-orang mulia Arab Saudi,” tulisnya dalam cicitan Twitter.
Menurut dia, semua Muslim dan semua orang yang berbagi kegembiraan kami atas keberhasilan misi membawa dua astronaut Saudi ke ruang angkasa.
Ini adalah momen bersejarah di bidang penemuan dan kompetisi untuk melayani umat manusia. Alhamdulillah atas keberhasilannya.
Barnawi akan bergabung dengan Ali al-Qarni, seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara Saudi. Mereka adalah orang pertama dari negara kerjaan itu yang mengendarai roket sejak seorang pangeran Saudi meluncurkan pesawat ulang-alik Discovery pada 1985.
“Menjadi astronaut wanita Saudi pertama, yang mewakili wilayah ini, merupakan kesenangan dan kehormatan besar yang sangat saya senangi,” kata Barnawi sebelum pemberangkatan tersebut dikutip dari Aljazirah.
Mereka akan disambut di stasiun oleh seorang astronaut dari Uni Emirat Arab. “Halo dari luar angkasa! Rasanya luar biasa melihat Bumi dari kapsul ini,” kata Barnawi usai mengorbit.
Tentang Rabithah Alam Islami
Lihat halaman berikutnya >>