Selasa 23 May 2023 19:24 WIB

Prof Imam Solekhudin : Matematika Bisa Jadi Alat Mencari Solusi Permasalahan Kehidupan

Persoalan kehidupan mudah pemecahanya menggunakan matematika analitik, sedang permasalahan yang sulit pemecahannya dengan metode numerik.

Rep: Heri Purwata/ Red: Partner
.
Foto: network /Heri Purwata
.

Prof Imam Solekhudin (tengah) seusai membacakan pidato pengukuhan. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Prof Imam Solekhudin, MSi, PhD mengungkapkan matematika bisa menjadi alat untuk mendapatkan solusi kehidupan nyata. Caranya, mengubah permasalahan nyata menjadi permasalahan di matematika maka akan mudah mendapatkan solusi. Namun jika menemukan persoalan yang sulit dipecahkan secara analitik, maka pemecahannya dengan metode numerik.

Prof Imam Solekhudin yang juga Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengemukakan hal tersebut pada pidato pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Komputasi Matematika di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Selasa (23/5/2023). Imam Solekhudin mengangkat judul pidato 'Sekilas Mengenai Implementasi Suatu Metode Numerik dalam Permasalahan-Permasalahan Infiltrasi dari Saluran Irigasi.'

BACA JUGA : Desain Arsitektur dengan Strategi Hibrida untuk Dekarbonisasi, Apa Saja?

Dijelaskan Imam, model matematika merupakan alat untuk menjembatani permasalahan di kehidupan nyata menggunakan metode matematika numerik. Caranya, mengubah permasalahan nyata menjadi permasalahan di matematika, maka akan diperoleh solusi.

Sedang untuk menyelesaikan model matematika yang sulit diselesaikan secara analitik, diperlukan suatu metode numerik. “Dalam implementasi metode numerik diperlukan algoritma serta pemrograman yang sesuai dengan metode numerik tersebut,” kata Imam.

Imam menyebutkan beberapa implementasi dari metode numerik kini bisa menyelesaikan persoalan infiltrasi dari saluran irigasi. Melalui metode elemen batas atau Boundary Element Method (BEM) dan relasi resiprokal metode elemen batas atau Dual Reciprocity Boundary Element Method (DRBEM) bisa dipergunakan untuk melakukan simulasi distribusi air di dalam tanah serta air yang diserap oleh akar tanaman.

Dari berbagai hasil penelitian, kata Imam, BEM dan DRBEM banyak memberikan solusi akurat untuk masalah infiltrasi batu. Bahkan BEM bisa untuk menyelesaikan studi infiltrasi tunak dari saluran irigasi periodik dengan penampang berbentuk setengah lingkaran dan empat persegi panjang dengan lapisan tak tembus air.

BACA JUGA : Prof Widodo Brontowiyono : Senin dan Kamis tanpa Konsumsi untuk Tekan Sampah

“BEM bisa menyelesaikan permasalahan itu dengan mensimulasikan kandungan air di dalam tanah dan membandingkan distribusi air di dalam tanah apabila jumlah lapisan tidak tembus air berbeda-beda,” jelasnya

Sedangkan penggunaan DRBEM, ternyata juga bisa untuk menyelesaikan persoalan infiltrasi dari saluran irigasi periodik. Menggunakan solusi numerik memiliki akurasi yang cukup baik terutama pada kedalaman sampai zona perakaran dengan galat relatif 0,3%.

DRBEM juga bisa diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah infiltrasi dari saluran-saluran irigasi periodik dengan penampang melintang berbeda-beda yaitu setengah lingkaran, persegi panjang dan trapesium. “Metode numerik ini bisa juga digunakan untuk mensimulasikan distribusi air di dalam tanah dan secara khusus untuk mengamati fenomena yang terjadi pada lapisan yang tidak teramati,” tandasnya. (*)

BACA JUGA : Guru Besar Geodesi UGM : Implementasi IIG Belum Optimal, Ini Penjelasannya

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

sumber : https://jurnal.republika.co.id/posts/217774/prof-imam-solekhudin-matematika-bisa-jadi-alat-mencari-solusi-permasalahan-kehidupan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement