REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana menduetkan Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan untuk pilpres belakangan muncul. Pasangan ini jadi poros keempat yang potensial berkontestasi di 2024.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menyampaikan apresiasi kepada PAN yang telah memunculkan nama Airlangga Hartarto sebagai capres. Serta, memunculkan nama Zulkifli Hasan sebagai cawapresnya.
Ia berpendapat, penyebutan nama Ketua Umum Partai Golkar itu sebagai capres tentu sejalan dengan keputusan Partai Golkar. Yang mana, memang mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres untuk Pilpres 2024 nanti.
"Hal ini menunjukkan KIB yang sekarang antara Partai Golkar dan PAN masih solid," kata Ace kepada Republika, Ahad (28/5).
Ace melihat, PAN selama ini masih konsisten dan belum secara resmi menyatakan dukungannya kepada capres-capres lain. Meski begitu, ia menekankan, poros keempat ini masih akan dibahas kedua ketua umum.
"Pasangan AH-Zulhas pasti akan dibahas antara Ketua Umum, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum, Zulkifli Hasan," ujar Ace.
Sambutan hangat turut disampaikan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Dave Laksono. Meski begitu, ia menyampaikan, keputusan soal sikap Partai Golkar untuk 2024 akan dipastikan melalui Rakernas yang digelar Juni mendatang.
"Tanggal 4 (Juni 2023) Golkar akan Rakernas, tunggu saja ya," kata Dave.
Sebelumnya, wacana poros keempat mulai muncul setelah pertemuan yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Pertemuan dilakukan empat mata di AS, Kamis (25/5) lalu.
Bahkan, petinggi-petinggi PAN tidak menampik kalau pasangan itu bisa menjadi salah satu opsi yang sedang dimatangkan partainya. Pasangan ini turut dilihat pengamat-pengamat sebagai pasangan capres-cawapres yang rasional.