REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Waktu senggang jamaah haji Indonesia selama di Madinah coba dimanfaatkan untuk berburu oleh-oleh. Target perburuan para jamaah ini biasanya tak jauh dari hotel tempat mereka menginap.
Seperti yang dilakukan Nukidayanur, 60 tahun, jamaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan. "Saya beli parfum buat keluarga dan tetangga di kampung," tuturnya saat kembali ke penginapannya di Hotel Safwa Al Madinah seusai melaksanakan ibadah sholat Zhuhur di Masjid Nabawi, Senin (29/5/2023).
Selain harganya yang cukup murah, alasan lain mereka memborong oleh-oleh karena lokasi pusat perbelanjaan berada di jalur perlintasan antara penginapan dan Masjid Nabawi. "Sekalian lewat pulang ke penginapan jadi mampir beli oleh-oleh buat orang rumah," ujarnya.
Bukan hanya dari Makassar, jamaah haji Indonesia dari Lampung juga melakukan hal yang sama. Mereka berburu oleh-oleh untuk keluarga, anak, dan cucu-cucunya.
"Saya beli baju buat anak dan cucu di rumah. Harganya enggak terlalu mahal, cuma Rp 100 ribu-an," ujar Mursilah, jamaah kloter 1 asal Bandar Lampung yang tengah beristirahat di pelataran toko di Madinah.
Meski belanja cukup banyak, Mursilah yakin kopernya bisa memuat seluruh oleh-oleh yang dibelinya. "Muatlah. Koper saya nanti kan dikosongin," ucapnya.
Begitu juga dengan jamaah asal Bangkalan, Madura, Rahmadira yang membeli tiga baju abaya untuk tetangganya di kampung. "Saya beli tiga baju, harganya Rp 100 ribu setiap bajunya untuk sedekah nanti di Kampung," katanya.
Dia mengaku belanja oleh-oleh di Madinah karena nanti di Makkah sudah tidak bisa belanja. Setelah puncak haji, dirinya bersama jamaah lainnya langsung pulang kampung. "Di Makkah gak bisa belanja, langsung pulang kampung habis haji," ujarnya.