Selasa 06 Jun 2023 12:02 WIB

Kisah Sukses UMKM Binaan Pertamina, dari Bengkel Rumahan Jadi Bisnis Jual Beli Motor

Pertamina mendorong kemajuan UMKM melalui kegiatan peminjaman modal dan pendampingan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Program Kemitraan Pertamina berhasil menaikkan kelas usaha pemilik bengkel rumahan, menjadi bisnis otomotif yang berkembang. (ilustrasi).
Foto: borneomagazine.com
Program Kemitraan Pertamina berhasil menaikkan kelas usaha pemilik bengkel rumahan, menjadi bisnis otomotif yang berkembang. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Program Kemitraan Pertamina berhasil menaikkan kelas usaha pemilik bengkel rumahan, menjadi bisnis otomotif yang berkembang. Keberhasilan Ismatullah (44 tahun), menjadi salah satu bukti dampak positif dari upaya Pertamina dalam mendorong kemajuan UMKM yang dibinanya melalui kegiatan peminjaman modal, pendampingan dan pembinaan.

“Yang paling saya rasakan setelah menjadi UMKM Binaan Pertamina, selain adanya pinjaman modal untuk menambah usaha penjualan spare part, saya sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang diberikan khususnya pembukuan," kata Ismatullah, Selasa (6/6/2023). 

Baca Juga

Sekarang, ia mengaku pencatatan keuangan semakin rapi sehingga makin jelas pemasukannya karena sudah terpisah antara pemasukan dari service motor, penjualan spare part, dan jual beli motor. 

"Jadi bisa kelihatan mana yang bisa disisihkan sebagai keuntungan. Saya juga diajarkan bagaimana cara melayani pelanggan agar tetap loyal,” kata Ismatullah. 

Bengkel bernama Ababbiel yang ia kelola di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, kini telah merambah bisnis jual beli sepeda motor bekas. Rata-rata setiap bulan, lelaki yang akrab disapa Ismet bisa menjual 15 sepeda motor. Setiap bulannya, ia bisa mengantongi keuntungan hingga Rp 25 juta. 

Adapun penjualan paling banyak pada saat jelang lebaran sampai 40 motor terjual, karena banyak yang perlu untuk mudik. Sementara, untuk melengkapi jasa servis motor, Bengkel Ababbiel juga menjual komponen spare part sepeda motor seperti, ban, seal karet, busi, rantai motor, kampas rem, kampas kopling dan masih banyak lainnya serta, oli sepeda motor produk Pertamina yakni Enduro Matic, Enduro Racing, Mesran, dan Prima XP.

Awalnya, usaha yang ia tekuni hanya melayani jasa servis motor dan belum mempunyai pegawai sehingga semua Ia kerjakan sendiri. Namun kini, Ismet telah memiliki empat orang pegawai, yang terdiri dari tiga orang montir dan satu orang spesialis khusus untuk menangani motor yang rusak akibat kecelakaan. 

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bisnis bengkel motor merupakan bisnis yang terus tumbuh seiring dengan populasi motor semakin meningkat setiap tahunnya.  

Menurut laporan Badan Pusat Statistik pada akhir tahun 2022, terdapat sekitar 125,3 juta unit motor di Indonesia sehingga jasa perbengkelan merupakan satu bidang usaha yang memiliki prospek positif. 

Selain itu, usaha bengkel memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi, dimana mampu menyerap tenaga kerja terampil, sekaligus memberikan nilai tambah atau creating shared value melalui penjualan produk pelumas Pertamina.

“Usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, seperti bengkel merupakan sektor usaha yang bisa mendapatkan dana pinjaman melalui program kemitraan. Adapun pembinaan yang diberikan Pertamina bagi UMKM sektor jasa, tentunya dititikberatkan pada pengelolan keuangan, management bisnis, layanan pelanggan, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,” jelas Fadjar.

Ia menjelaskan, program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) yang diberikan Pertamina kepada Mitra Binaanya, sejalan dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) poin 8 yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh uapaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement