REPUBLIKA.CO.ID, oleh : dr. Sari Rakhmani Purwandaru (Dokter Umum Klinik RBC Sinergi Foundation, Konselor Menyusui, Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen-MMRS FEB UNISBA).
Salah satu indikator program kesehatan masyarakat dalam RPJMN dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 adalah penurunan stunting. Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi tantangan besar di Indonesia.
Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga 40 persen pada tahun 2025.
Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis dikarenakan asupan gizi kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan di bawah standar. Kekurangan gizi meningkatkan angka kematian bayi dan anak.
Prevalensi stunting di Indonesia menurut hasil survei SSGI tahun 2022 adalah 21,6 persen (Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI). Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya, secara nasional masalah stunting di Indonesia masih perlu diperbaiki.
Faktor penyebab stunting tidak berlangsung begitu saja tiba-tiba, melainkan stunting ini merupakan kondisi dari masalah kurang gizi yang terjadi pada masa lampau. Salah satu faktor penyebab langsung pada kejadian stunting yaitu Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
BBLR merupakan berat badan bayi saat lahir yang ditimbang kurang dari 2500 gram, tanpa memandang usia kehamilan maupun masa gestasi (Kemenkes RI, 2020). Menurut Sari dan Harianis (2022) berat badan lahir berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa depannya.
Berat badan lahir rendah erat kaitannya dengan kurang gizi selama kehamilan. Faktor lain penyebab stunting berhubungan dengan pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi, pemberian ASI eksklusif dan pola asuh orang tua.
Menurut Saleh (2021) berbagai peran ibu menjadi faktor kunci dalam pencegahan stunting. Ibu adalah satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi dalam kandungan sampai enam bulan pertama kehidupan ketika masa mendapat ASI eksklusif.
Ibu memainkan peran penting dalam membentuk asupan makanan anak melalui asupan makanan dan makanan yang mereka sediakan untuk anak. Selain itu, ibu juga merupakan penanggung jawab utama dalam perencanaan makan dan penyiapan makanan, sehingga terbukti peran ibu sangat vital dalam pemenuhan gizi anak untuk mencegah stunting. Maka pencegahan stunting harus dimulai dari intervensi pada ibunya.
Klinik Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC) Sinergi Foundation adalah klinik pratama dengan rawat inap yang diperuntukan bagi dhuafa. Klinik berdiri sejak tahun 2004, semula beroperasi di rumah sewa di Jl Holis No 127 Bandung, kemudian di tahun 2007 berpindah menempati tanah wakaf di Jl Holis No 448A Bandung. Pada tahun 2011 Klinik RBC Sinergi Foundation membuat klinik satelit di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Dana operasional Klinik RBC Sinergi Foundation berasal dari dana zakat, infak, sedekah, wakaf dan donasi sehingga untuk memastikan pasien yang dilayani di Klinik RBC Sinergi Foundation merupakan orang yang berhak menerima zakat dilakukan wawancara, survey dan verifikasi terlebih dahulu.
Bila sudah diverifikasi dan dinilai berhak menerima dana zakat maka pendaftar dinyatakan sebagai member dan berhak menerima layanan gratis di Klinik RBC Sinergi Foundation sampai anaknya berusia 2 tahun. Sampai akhir April 2023 Klinik RBC Sinergi Foundation telah melayani 13.548 member.
Layanan kesehatan yang diberikan di Klinik RBC Sinergi Foundation berupa pemeriksaan kehamilan, senam hamil, persalinan, pemeriksaan pasca melahirkan, KB, imunisasi, pemeriksaan tumbuh kembang, pijat bayi dan pemeriksaan kesehatan keluarga member.
Klinik RBC Sinergi Foundation juga memberikan layanan kesehatan di luar klinik yang dinamakan RBC Sapa Warga dimana dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan mengunjungi desa atau kelurahan tertentu. Klinik RBC Sinergi Foundation juga sering terlibat dalam aksi kesehatan, dan seminar kesehatan.
Pasien Klinik RBC adalah golongan masyarakat ekonomi rendah, dengan pendidikan rata-rata lulusan SD dan SMP yang sangat rentan mengalami stunting. Klinik RBC sebagai klinik gratis yang diperuntukan untuk dhuafa berkomitmen turut mendukung penurunan stunting dengan menjalankan program pencegahan stunting sebagai salah satu indikator prioritas mutu klinik.
Salah satu fokus pencegahan stunting yang dilakukan Klinik RBC adalah pencegahan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan melakukan intervensi pada Ibu dengan kehamilan pertumbuhan janin terhambat (PJT) atau disebut juga Intrauterine Growth Restriction (IUGR).
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) atau IUGR didefinisikan sebagai kegagalan janin untuk mencapai potensi pertumbuhan yang ditentukan secara genetik (Li dkk, 2022). IUGR juga terkait dengan peningkatan kematian janin dalam kandungan, dan peningkatan angka kematian dan angka kesakitan neonatus (bayi di bawah usia 1 bulan).
Diagnosis IUGR didasarkan pada kecurigaan klinis (riwayat dan pemeriksaan) yang dikonfirmasi dengan diagnosis ultrasonografi (Maged dkk, 2018). Di Klinik RBC pertumbuhan janin terhambat terkait faktor nutrisi ibu, berkaitan dengan status ekonomi yang rendah.
Langkah yang dilakukan Klinik RBC Sinergi Foundation untuk pencegahan stunting yaitu:
1. Ante Natal Care/ANC (pemeriksaan kehamilan) sesuai standar kualitas untuk deteksi dini kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat dan screening penyulit lainnya. ANC sesuai standar kualitas yaitu yang memenuhi 10 T, yaitu:
- Penimbangan berat badan badan
- Pengukuran tinggi badan
- Pengukuran tekanan darah
- Penilaian status gizi melalui pengukuran lingkar lengan atas (LiLA)
- Pengukuran tinggi fundus uteri, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin
- Skrining status imunisasi TT dan pemberian imunisasi TT sesuai status imunisasi ibu.
- Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
- Pemeriksaan test lab sederhana (Golongan Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV) dengan bekerjasama dengan puskesmas.
- Tata laksana kasus
- Temu wicara/konseling.
2. Pada Kehamilan yang terdiagnosis dengan pertumbuhan janin terhambat dilakukan perawatan konservatif dengan rawat inap selama 1 hari. Selama rawat inap dilakukan pematangan paru janin dan pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein berupa makanan gizi seimbang ditambah telur omega 3 . Kemudian dilanjutkan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa beras dan telur omega 3 yang dibekali pulang. Tatalaksana ini termasuk unik, tindakan ini dipilih karena jika makanan mengandalkan dari pasien sendiri, pasien seringkali sulit memenuhi gizi bersumber protein hewani. Tatalaksana yang dilakukan Klinik RBC ini dinilai cukup efektif, berdasarkan data Klinik RBC tahun 2022, dari 133 orang Ibu dengan kehamilan IUGR yang dilakukan intervensi, 93 orang (70 persen) dapat dicegah melahirkan bayi dengan kondisi berat badan lahir rendah.
3. Edukasi gizi seimbang pada ibu hamil dan menyusui. Edukasi ini diberikan saat pemeriksaan kehamilan, saat senam hamil, juga diingatkan kembali pada pemeriksaan nifas.
4. Mendukung ibu memberikan ASI eksklusif. Dukungan diberikan dengan memberikan edukasi mengenai ASI saat kehamilan dan setelah melahirkan, mendukung Ibu melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), mengajarkan dan mendampingi ibu menyusui, dan membantu ibu yang mengalami masalah menyusui yang didukung juga adanya konselor menyusui.
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi untuk deteksi dini ganggguan pertumbuhan dan perkembangan.
6. Edukasi pemberian MPASI.
Itulah peran serta yang dilakukan Klinik RBC Sinergi Foundation dalam pencegahan stunting. Peran ini tentu tidak dapat terlaksana tanpa dukungan masyarakat. Mari kita bersama pupuk amal kebaikan dengan berbagi untuk ibu hamil dhuafa.
Salurkan kebaikan Anda untuk turut serta mencegah stunting. Mari titipkan zakat atau infak ke Klinik RBC Sinergi Foundation. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Admin RBC 082214430900.