Jumat 09 Jun 2023 13:37 WIB

In Picture: Penumpukan Sampah di TPS Pasar Kemiri Depok

Volume sampah tiga truk yang bisa terangkut hanya satu setengah.

Rep: Putra M. Akbar/ Red: Tahta Aidilla

Seorang anak bersepeda di dekat tumpukan sampah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pemulung mencari sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pengendara motor melintas di dekat tumpukan sampah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas menurunkan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan di dekat tumpukan sampah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga membuang sampah pada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petugas pengangkut sampah, Arul berpose saat menunggu sampah untuk diangkut di Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan di dekat tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok. Menurut pedagang setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk namun volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja. Selain itu TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarang di pinggiran jalan. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tumpukan sampah terlihat di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri di Depok, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023).

TPS Pasar Kemiri mengalami penumpukan sampah diakibatkan kurangnya jadwal pengangkutan sampah yang hanya diangkut tiga kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok.

Menurut pedagang, setiap harinya volume sampah di TPS dapat mencapai tiga truk, tapi volume sampah yang bisa terangkut hanya satu setengah truk saja.

Selain itu, TPS tersebut juga masih menampung sampah dari lima RW sehingga memenuhi kapasitas yang ditentukan. Dampak dari penuhnya sampah di TPS membuat sejumlah warga membuang sampah limbah rumah tangga secara sembarangan di pinggir jalan.

 

sumber : Republika/Putra M. Akbar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement