ANTARIKSA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) menggunakan sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) untuk berkomunikasi antara ruang angkasa dan laboratorium di Bumi. Dengan teknologi itu, NASA telah mencapai kecepatan transfer data 200 (gigabit per detik) Gbps dari luar angkasa.
Teknologi ini jauh jauh lebih andal dibandingkan teknologi serat optik. Di Bumi, serat optik adalah media konektivitas internet tercepat dan paling andal. Namun, konektivitas ini memberikan konsumen kecepatan transfer data hingga 2 Gbps (gigabit per detik).
TBIRD seukuran kotak tisu biasa dan ditempatkan di dalam Pathfinder Technology Demonstrator (PTD) 3 CubeSat NASA. Sistem ini diluncurkan ke luar angkasa pada 25 Mei 2022.
PTD-3 menggunakan roda reaksi untuk memastikan TBIRD diorientasikan dengan benar untuk mengirimkan data ke stasiun bumi di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan.
Stasiun bumi juga menggunakan protokol yang dikembangkan secara internal untuk memberi tahu TBIRD data mana yang diterima dengan benar sehingga satelit hanya dapat mengirim ulang frame yang tidak diterima. Ini bisa menghemat waktu dan energi.
Dilansir dari SlashGear, TBIRD dikonseptualisasikan oleh para ilmuwan Laboratorium Lincoln MIT pada tahun 2014. Tujuannya adalah untuk mencapai transmisi data dalam jumlah besar berbiaya rendah dan berkecepatan tinggi dari pesawat ruang angkasa.
Masalahnya selama ini adalah pesawat ruang angkasa modern mengandalkan gelombang radio untuk berkomunikasi dan mengirimkan data. Volume data yang dihasilkan terlalu besar untuk dikirim kembali ke Bumi.
Sebagai gambaran, Teleskop Luar Angkasa James Webb dapat menghasilkan hingga 57GB data setiap hari. Namun, dengan teknologi yang ada pada saat itu hanya dapat mengirimkan hingga 28Mbps.
Ini berarti data satu hari akan memakan waktu lebih dari empat setengah jam transmisi terus menerus. Oleh karena itu, laboratorium mulai mengimplementasikan teknologi komunikasi laser, yang memungkinkan untuk mentransmisikan 100 hingga 1000 kali kecepatan transmisi radio yang diterapkan saat ini.
Selain meningkatkan kecepatan transmisi secara signifikan, program TBIRD juga mulai membangun satelit dengan komponen siap pakai komersial. TBIRD dirancang tanpa gimbal untuk mengurangi berat keseluruhannya.
Pada 28 April 2023, TBIRD mencapai rekor kecepatan transfer data 200 Gigabit per detik. Ini adalah kecepatan transmisi antariksa tertinggi yang pernah dicapai dengan teknologi komunikasi optik. Dengan tes ini, NASA dapat menggandakan rekor kecepatan transmisi data sebelumnya sebesar 100Gbps, yang ditetapkan pada Juni 2022.
Dengan membuat dua lintasan 5 menit ke stasiun penerima setiap hari, TBIRD dapat mengirimkan beberapa terabyte data dengan setiap lintasan. Misalnya, pada Desember 2022, TBIRD mentransmisikan 1,4TB data dalam sekali jalan. Rekor ini tidak bertahan lama, dipecahkan beberapa bulan kemudian.
TBIRD mentransmisikan jumlah data terbesarnya pada 16 Mei 2023, ketika berhasil mengirim 4,8 terabyte data tanpa kesalahan dalam satu lintasan melewati stasiun penerima di Laboratorium Uji di NASA JPL.