REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bordeaux gagal promosi ke Ligue 1 musim depan akibat oleh ulah suporternya yang menyerang pemain Rudez saat kedua tim berjumpa pada 2 Juni lalu. Pihak pengelola Liga Prancis (LFP) menyatakan Rodez sebagai pemenang laga tersebut.
Dilansir dari Reuters, Selasa (13/6/2023), saat insiden terjadi, Rudez dalam posisi unggul 1-0 atas tuan rumah Bordeaux. Saat para pemain Rudez merayakan gol tersebut ada seorang suporter memasuki lapangan dan mendorong pencetak gol Luca Buades hingga tersungkur ke tanah. Buades harus dibawa keluar dengan tandu saat wasit menghentikan pertandingan.
Setelah wasit memasuki ruang ganti, wasit menyatakan pertandingan tidak akan dilanjutkan karena Buades mengalami gegar otak. LFP pun memutuskan Rodez memenangkan pertandingan. Dengan keputusan tersebut, Bordeaux dipastikan gagal promosi ke Ligue 1 karena finis di posisi ketiga klasemen di bawah juara Ligue 2 Le Havre dan Metz.
Dalam laga tersebut, Bordeaux sejatinya memiliki kesempatan promosi ke Ligue 1 andai mendapaikan hasil lebih baik dari yang didapatkan Metz. Namun insiden penyerangan suporter terhadap pemain Rudez menghancurkan impian juara Liga Prancis enam kali tersebut.
Sementara itu, keputusan LFP juga memastikan Rodez akan tetap berlaga di Ligue 2. LFP menambahkan dalam keputusannya bahwa Bordeaux akan mendapatkan pengurangan satu poin musim depan dan tribun selatan Stade Matmut-Atlantique akan ditutup minimal dua pertandingan. Mengetahui keputusan tersebut, Bordeaux kecewa dan mengecam.
"Tidak bisa dipahami sekaligus tidak proporsional, baik dari segi fakta kasus maupun hukum kasus,” demikian pernyataan Bordeaux.
Bordeaux menambahkan akan melakukan banding ke Komite Olimpiade Prancis (CNOSF). Klub ini degradasi ke Ligue 2 setelah finis paling bawah pada klasemen akhir Ligue 1 pada 2022. Mereka terdegradasi ke tingkat ketiga kompetisi liga Prancis sebelum musim 2022/2023 karena penyimpangan masalah keuangan. Namun kembali naik ke Ligue 2 setelah menyusun rencana restrukturisasi utang.