Jumat 16 Jun 2023 07:12 WIB

3 Strategi Pemprov Jateng Antisipasi Kekeringan Dampak El Nino

Fenomena El Nino berpotensi mengakibatkan kemarau tahun ini lebih panjang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi dampak fenomena El Nino di musim kemarau tahun ini.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di hadapan para aparatur pemerintahan di Kabupaten Grobogan hingga tingkat desa, di Taman Hijau Kota, Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Kamis (15/6).

Ganjar menegaskan, jajaran pemerintahan daerah harus menyiapkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan. Termasuk menyiapkan cadangan air yang masih tersedia. Pasalnya fenomena El Nino berpotensi mengakibatkan musim kemarau tahun ini berlangsung lebih panjang dan berpotensi terhadap terjadinya bencana kekaringan.

“Kita harus siap menghadapi dampak El Nino, maka saya sampaikan yang pertama siapkan ketahanan pangan,” katanya. El Nino, kata Ganjar, merupakan fenomena terkait Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik.

Fenomena El Nino ini mampu memengaruhi cuaca di wilayah yang terdampak. Dampak yang berpeluang terjadi adalah terganggunya ketahanan pangan. Sehingga ketahanan pangan perlu disiapkan dengan baik, termasuk juga menyiapkan cara lain melalui diversifikasi pangan dengan tanaman pangan yang tahan terhadap cuaca yang kering.

Juga memastikan cadangan pangan cukup aman agar siap melayani masyarakat. “Sebab kalau pasokannya berkurang biasanya harga akan naik, inflasi akan tinggi, dan seterusnya,” kata gubernur.

Di sisi lain, orang nomor satu di Provinsi Jateng ini juga mengingatkan agar semua pemerintah daerah mempersiapkan sistem pengelolaan air bersih dan pertanian di daerahnya masing-masing.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memanen air hujan dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya, supaya ketika El Nino terjadi, cadangan air bersih kebutuhan masyarakat masih bisa mencukupi.

Tak lupa masyarakat juga diingatkan terkait dengan potensi penyakit yang akan muncul dan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin besar. Termasuk skema bantuan juga harus disiapkan melalui APBD Perubahan.

Perbankan juga diminta untuk memperhatikan petani terkait potensi gagal panen dan sebagainya, dengan skema kredit yang lebih mudah, murah. “Jadi dampak El Nino ini agak complicated, makanya masing-masing sektor saya minta semua betul-betul siaga penuh,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement