Ahad 18 Jun 2023 16:14 WIB

Jamaah Puas dengan Layanan Transit di Madinah

Selama di Madinah, jamaah dimungkinkan untuk melaksanakan sholat di Masjid Nabawi.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Natalia Endah Hapsari
Masjid Nabawi terus berupaya meningkatkan layanan dalam menyambut tamu Allah dari berbagai negara. Layanan tersebut mencakup banyak hal. Hal tersebut diungkap Direktur Pelayanan Jamaah Masjid Nabawi Ahmad Bin Ali Al Johan kemudian menemui Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah, Sabtu (17/6/2023).
Foto: Agung Sasongko/Republika
Masjid Nabawi terus berupaya meningkatkan layanan dalam menyambut tamu Allah dari berbagai negara. Layanan tersebut mencakup banyak hal. Hal tersebut diungkap Direktur Pelayanan Jamaah Masjid Nabawi Ahmad Bin Ali Al Johan kemudian menemui Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah, Sabtu (17/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH---Jamaah haji Indonesia kuota tambahan mengaku puas dengan layanan transit yang diberikan selama di Madinah. Jamaah kuota tambahan seharusnya mendarat ke Jeddah, namun dialihkan ke Madinah dan berdasarkan rekomendasi dari Pemerintah Arab Saudi, mereka harus transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah.

"Alhamdulillah senang," kata Rohani, lansia berusia 61 tahun yang ditemui membawa koper menuju lift bersama rombongan dari kelompok terbang (kloter 13) Embarkasi Padang atau PDG 13 dengan 392 setibanya di Hotel Gloria Fayrouz Al Massi (Syimaliyah) pada Ahad dini hari pukul 02.10 waktu Arab Saudi tadi.

Baca Juga

Kedatangan mereka disambut Ali Machzumi selaku Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Madinah beserta tim dengan mengawal jamaah turun dari bus sampai dengan masuk dalam lift hotel. Selama di Madinah, jamaah dimungkinkan untuk melaksanakan sholat di Masjid Nabawi meski bukan arbain. Jamaah juga mendapatkan layanan katering dan lainnya sebagaimana gelombang pertama.

Rasa senang juga disampaikan Sukmawati Lesa, lansia berusia 61 tahun ini, meskipun dirinya mengaku telah 17 kali ke Tanah Suci, dua di antaranya berhaji, sisanya umrah. 

Tim Kesehatan Haji Kloter PDG 13 dokter Mareza Dwithania menjelaskan dari total 388 calon haji dan empat petugas, terdapat 86 lansia laki laki dan 121 perempuan. Satu di antaranya sakit demam sejak dari klinik embarkasi, namun selama di pesawat telah stabil. 

Kebijakan tersebut mengacu lamanya perjalanan udara jamaah haji Indonesia dari Tanah Air yang berkisar sembilan sampai 10 jam menuju ke Tanah Suci, sehingga dikhawatirkan jika tidak transit, akan menguras energi dan emosi jamaah karena dari Madinah menuju Makkah dibutuhkan waktu sekitar lima sampai enam jam dengan menggunakan bus. 

Sebelum jamaah haji dari Embarkasi Padang atau PDG 13 dengan 392 peserta haji, ada dari BPN 21 dengan 277 peserta haji; JKG 65 dengan 190 peserta haji; BDJ 18 dengan 250 peserta haji; dan UPG 34 dengan 392 peserta haji yang tiba di Madinah. 

"Selain di Gloria Hotel, sebelumnya jamaah haji transit di Front Taiba Hotel," kata Ahmad Baihan, petugas penyelenggara haji dari layanan akomodasi Sektor Dua Daker Madinah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement