Kamis 22 Jun 2023 06:11 WIB

Tata Cara Puasa Awal Dzulhijjah

Umat Islam bisa mengerjakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Tata Cara Puasa Awal Dzulhijjah. Foto: Ilustrasi: Suasana buka puasa bersama di Medan, Sumatera Utara.
Foto: Anadolu Agency
Tata Cara Puasa Awal Dzulhijjah. Foto: Ilustrasi: Suasana buka puasa bersama di Medan, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Amalan yang dapat dijalankan umat islam selama awal bulan Dzulhijjah di antaranya menjalankan puasa sunnah. Hal ini pula yang kerap dijalankan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Dalil keutamaan puasa awal Dzulhijjah Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi ﷺ mengatakan,

Baca Juga

كان رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم يصوم تسع ذي الحجة، ويوم عاشوراء، وثلاثة أيام من كل شهر أول اثنين من الشهر والخميس

“Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud, no. 2437 dan AnNasa’i, no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijjah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al-Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut untuk berpuasa. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latha’if AlMa’arif).

Bagaimana dengan riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi ﷺ tidak melakukan puasa Dzulhijjah? Riwayatnya dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha,

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah sama sekali.” (HR. Muslim, no. 1176).

Untuk memahami hal ini, lihat perkataan Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berikut.

Imam Ahmad bin Hambal menjelaskan bahwa ada riwayat yang menyebutkan hal yang berbeda dengan riwayat ‘Aisyah di atas. Lantas beliau menyebutkan riwayat Hafshah yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkan puasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah. Sebagian ulama menjelaskan bahwa jika ada pertentangan antara perkataan ‘Aisyah yang menyatakan bahwa Nabi ﷺ tidak pernah berpuasa sembilan hari Dzulhijjah dan perkataan Hafshah yang menyatakan bahwa beliau malah tidak pernah meninggalkan puasa sembilan hari Dzulhijjah, maka yang dimenangkan adalah perkataan yang menetapkan adanya puasa sembilan hari Dzulhijjah.

Dalam penjelasan lainnya, Imam Ahmad menjelaskan bahwa maksud riwayat ‘Aisyah adalah Nabi ﷺ tidak berpuasa penuh selama sepuluh hari Dzulhijjah. Sedangkan maksud riwayat Hafshah adalah Nabi ﷺ berpuasa di mayoritas hari yang ada. Jadi, hendaklah berpuasa di sebagian hari dan berbuka di sebagian hari lainnya. (Latha’if Al-Ma’arif).

Cara melakukan puasa awal Dzulhijjah

• Boleh melakukan dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah, lebih utama lagi puasa Arafah (9 Dzulhijjah).

• Boleh melakukan dengan memilih hari yang diinginkan, yang penting jangan tinggalkan puasa Arafah.

Niat puasa Arafah cukup dalam hati, karena maksud niat adalah keinginan untuk melakukan amalan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement