Kamis 22 Jun 2023 19:42 WIB

Kembali Perankan Suzzanna, Luna Maya Mengaku Kali Ini Lebih Sulit dan Kompleks

Luna Maya juga perankan tokoh utama di Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018).

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Luna Maya dan Achmad Megantara di press conference Suzzanna: Malam Jumat Kliwon, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Foto: Republika/Meiliza Laveda
Luna Maya dan Achmad Megantara di press conference Suzzanna: Malam Jumat Kliwon, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Luna Maya kembali memerankan Suzzanna dalam film Suzzanna: Malam Jumat Kliwon. Berbeda dengan film sebelumnya, kali ini tokoh utama itu tampak lebih muda.

Suzzanna: Malam Jumat Kliwon bukan remake dari film yang tayang pada 1986. Secara garis besar, cerita memang masih sama, tetapi banyak adegan yang berbeda. Luna mengaku mendapat tekanan lebih saat memerankan Suzzanna dalam Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.

Baca Juga

"Kalau pertama tekanannya kayak gimana supaya mirip banget Suzzanna. Kalau sekarang lebih gimana Suzzanna bisa masuk ke dalam cerita. Bagaimanapun ini cerita baru, bukan remake dari cerita lama," kata Luna dalam konferensi pers di Kantor Soraya Intercine Films, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Selama proses syuting, Luna mencoba mencari referensi Suzzanna yang tepat. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti menonton lagi film lama dan mencoba terus ekspresi mana yang cocok.

Selain itu, Luna juga melakukan banyak diskusi bersama produser Sunil Soraya dan sutradara Guntur Soeharjanto. Bahkan, tak jarang dia merasa tidak pede akan aktingnya.

"Banyak diskusi, ini enaknya gimana ya, dibawa kemana ya. Jadi jujur agak tidak pede karena aku tidak mau mengecewakan. Aku merasa aduh ini sudah benar atau tidak ya, tapi aku percaya sama Mas Sunil dan Mas Guntur," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement