JAKARTA -- Euforia Piala Dunia U-17 2023 semakin terasa di tanah air. FIFA memilih Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan tersebut.
Sebuah kabar baik dan menantang. Belum lepas dari ingatan ketika Piala Dunia U-20 tahun ini, gagal berlangsung di negara kita. Banyak hal menjadi penyebab situasi tersebut.
Tak sedikit memprediksi Indonesia bakal sulit mendapat kepercaayaan di dunia internasional di waktu-waktu mendatang. Faktanya, tidak seperti yang dikhawatirkan. Dengan penuh senyuman, Presiden FIFA, Gianno Infantino mengumumkan keputusan terbaru induk sepak bola dunia.
Saatnya kita menunjukkan prestasi nyata. Indonesia sudah terbukti sukses menjadi panitia Asian Games 2018. Kini, tantangan lain menanti.
Jangan sepelekan event ini. Meski tak sebesar level senior atau U-20, banyak bintang dan legenda lapangan hijau lahir dari Piala Dunia U-17.
Siapa saja mereka? Ada Fernando Redondo di tim nasional Argentina U-17, pada edisi 1985. Dua tahun berselang Shin Tae-yong membela Korea Selatan. Ia bersaing dengan Gianluca Pessotto (Italia), Emanuel Petit (Prancis).
Pada 1989, Luis Figo, Alessandro Del Piero (Italia) dan Juan Sebastian Veron (Argentina) pada 1991. Pada 1993, Gianluigi Buffon (Italia), Franseco Totti (Italia), Nwankwo Kanu (Nigeria), Marek Jankulovski (Republik Ceska).
Pada 1995, ada Esteban Cambiasso (Argentina), Pablo Aimar (Argentina), Harry Kewel (Australia), Julio Cesar (Brasil), Shinji Ono (Jepang). Dua tahun kemudian, muncul Ronaldinho (Brasil), Gabriel Milito (Argentina), Iker Casillas (Spanyol), juga Xavi Hernandez (Spanyol).
Pada 1999, ada London Donovan (Amerika Serikat), Michael Essien (Ghana), Pepe Reina (Spanyol), Mikel Arteta (Spanyol). Dua tahun berselang, muncul Javier Mascherano (Argentina), Carlos Tevez (Argentina), Andres Iniesta (Spanyol), Fernando Torres (Spanyol), Diego Ribas (Brasil). Pada 2003, muncul David Silva (Spanyol), Cesc Fabregas (Spanyol), Keylor Navas (Kosta Rika), John Obi Mikel (Nigeria), Joao Moutinho (Portugal), Akex Song (Kamerun).
Pada 2005, ada Marcelo (Brasil), Nuri Sahin (Turki), berlanjut ke 2007, muncul Eden Hazard (Belgia), Danny Welbeck (Inggris), David de Gea (Spanyol), Toni Kroos (Jerman).
Pada 2007, Jordi Amat (saat masih bersama timnas Spanyol), Alvaro Morata (Spanyol), Emiliano Martinez (Argentina). Lalu Neymar (Brasil), Casemiro (Brasil), Alisson Becker (Brasil), Mario Gotze (Jerman), Son Heung-min (Korea Selatan).
Berlanjut ke 2011, ada Raheem Sterling (Inggris), Memphis Depay (Belanda), Marquinhos (Brasil), Emre Can (Jerman). Dua tahun kemudian, Sofyan Amrabat (Maroko), Franck Kessie (Pantai Gading).
Pada 2015, ada Christian Pulisic (Amerika Serikat), Eder Militao (Brasil), Victor Osimhen (Nigeria), Trent Alexander-Arnold (Inggris). Dua tahun berselang, muncul Phil Foden (Inggris), Jadon Sancho (Inggris). Teranyar 2019, Wilfried Gnoto (Italia), serta Pedri (Spanyol).