Ahad 02 Jul 2023 07:03 WIB

Ormas Tutup Paksa RPHU, Bapanas dan Satgas Pangan Kawal Pasokan Ayam

Penutupan paksa bisa berdampak pada kestabilan pasokan dan harga daging ayam.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Calon pembeli memilih ayam potong yang dijual pedagang di Pasar Al Mahirah, Banda Aceh, Aceh, Selasa (27/6/2023). Harga ayam potong berukuran besar di Aceh naik menjadi Rp65 ribu per ekor dibanding sebelumnya kisaran Rp55 ribu per ekor karena permintaan meningkat menjelang Idul Adha 1444H dan tradisi Meugang.
Foto: Antara/Ampelsa
Calon pembeli memilih ayam potong yang dijual pedagang di Pasar Al Mahirah, Banda Aceh, Aceh, Selasa (27/6/2023). Harga ayam potong berukuran besar di Aceh naik menjadi Rp65 ribu per ekor dibanding sebelumnya kisaran Rp55 ribu per ekor karena permintaan meningkat menjelang Idul Adha 1444H dan tradisi Meugang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu komoditas pangan yang strategis terutama pada momentum Idul Adha, ketersediaan daging ayam di pasaran harus terpenuhi, khususnya di daerah konsumen seperti DKI Jakarta. Pasokan yang terganggu akan berdampak pada instabilitas harga.

Untuk itu, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Satgas Pangan Polri akan terus mengawal ketersediaan dan pasokan ayam hidup di pasaran. Hal tersebut diungkapkan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi merespon adanya insiden penutupan paksa oleh ormas tertentu di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) Rawa Kepiting, Jakarta Timur, pada 27 Juni 2023.

Baca Juga

"Tentunya kita menyayangkan insiden berujung kekerasan tersebut. Oleh karena itu, Satgas Pangan, Dinas KPKP DKI Jakarta, dan stakeholder terkait untuk berkoordinasi agar pemenuhan pasokan daging ayam di DKI Jakarta tetap berjalan dengan baik," ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Arief mendorong upaya dialogis yang dibangun antar stakeholder untuk menemukan titik temu terhadap dinamika ketersediaan dan stabilitas daging ayam. Meskipun demikian, pihaknya juga mendukung langkah hukum yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta terkait aksi penutupan paksa RPHU tersebut.

"Jakarta ini nett consumer, jika dilakukan penutupan paksa, dampaknya bukan saja pada kestabilan pasokan dan harga daging ayam, tapi pada kestabilan ekonomi, karena berapa banyak masyarakat yang bergantung pada aktifitas ekonomi dari perdagangan daging ayam ini," kata Arief.

Berdasarkan pantauan Satgas Pangan AKP Sarjono per Sabtu (1/7/2023), aktifitas pemotongan di RPHU Rawa Kepiting perlahan kondusif dan kembali normal. Jumlah pemotongan mencapai 8.532 ekor per hari, meskipun belum sepenuhnya mencapai angka normal sekitar 30 ribu ekor per hari.

“Hari ini pemotongan sudah mulai kembali normal dan tentunya kita harapkan ke depannya tidak mengganggu pasokan daging ayam khususnya di DKI Jakarta,” katanya.

Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, rata-rata harga daging ayam ras di Provinsi DKI Jakarta dalam sepekan terakhir berada di Rp 38.746 per Kg, lebih rendah 74 poin dari rata-rata harga daging ayam ras nasional di kisaran Rp 38.820 per Kg.

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging ayam di Ibu kota, dari tanggal 28 Juni 2023 hingga 2 Juli 2023, Badan Pangan Nasional berkolaborasi dengan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, BUMD DKI Dharma Jaya, serta beberapa pelaku usaha di bidang perunggasan melalukan Gerakan Pangan Murah (GPM) daging ayam di berbagai lokasi di Jakarta.

Arief mengatakan, GPM ini merupakan respon cepat terhadap dinamika daging ayam yang cenderung mengalami peningkatan permintaan pada momentum HBKN Iduladha. Selain itu, diharapkan adanya GPM daging ayam ini menjadi penyeimbang pasokan di mana harga daging ayam yang dijual pada kisaran Rp 33 ribu- Rp 35 ribu per Kg.

Langkah stabilisasi harga daging ayam ras ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar seluruh Kementerian/Lembaga terkait berkolaborasi menjaga stabilitas stok dan keseimbangan harga.

"Ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang menekankan agar harga pangan tetap wajar dan seimbang di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen," katanya menerangkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement