Sabtu 08 Jul 2023 20:03 WIB

Berlatar Pasukan Khusus, Prabowo Capres Idaman yang Berpolitik Lurus

Prabowo secara gamblang sudah mewakafkan dirinya untuk bangsa dan negara Indonesia.

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto saat menjadi pemateri di Shangri-La Dialogue, Singapura.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto saat menjadi pemateri di Shangri-La Dialogue, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok calon presiden (capres) yang lurus dalam berpolitk. Prabowo sangat jauh dari intervensi karena sosoknya tegas jadi idaman masyarakat.

Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Ari Ganjar Herdiansah mengatakan, Prabowo sangat menghayati jati dirinya sebagai seorang prajurit pasukan khusus. Sehingga menjadikan gaya berpolitiknya sangat lurus dan jauh dari kepentingan pribadi. "Ia sangat menghayati karier sebagai prajurit dan hal itu sangat membentuk watak politiknya yang 'lurus'," kata Ari kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Dia juga menyebut, Prabowo sebagai sosok sangat mencintai negaranya Republik Indonesia. Bukan sekadar politikus, Prabowo juga seorang negarawan yang sangat menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Menurut Ari, menteri pertahanan (menhan) tersebut merupakan figur negarawan yang sangat mencintai negara melebihi pada dirinya sendiri. Bahkan Prabowo secara gamblang sudah mewakafkan dirinya untuk bangsa dan negara Indonesia. "Pak Prabowo dikenal dengan karakternya sebagai negarawan, bukan sekadar politikus," tambahnya.

Hal itu memberikan dampak positif terhadap elektoral Prabowo di bursa capres 2024. Dengan citra baik yang dimiliki, membuat Prabowo mendapatkan sentimen positif dari publik.

photo
Proyeksi Pilpres 2024 Diikuti Empat Pasangan - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement