REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bruno Fernandes memberikan penilaian bahwa David de Gea, mantan rekan setimnya di Manchester United (MU), pantas mendapatkan penghormatan yang lebih baik. Jauh lebih baik. Baik dari klub dan rekan setimnya selama bertahun-tahun.
Kiprah De Gea sudah berakhir. Akhir dari sebuah era. Karier 12 tahun di Old Trafford kini beralih ke fase berikutnya.
Seperti yang telah diberitakan, ini adalah keputusan yang masuk akal dari De Gea. Fernandes hanya berharap mereka yang berada di klub menunjukkan sedikit kelas dan tidak mengatakan bahwa "tidak ada tawaran yang dapat dia tolak" seperti belakangan ini.
Apapun kebenarannya, Man United harus membiarkan De Gea pergi dengan tenang dan bermartabat dan dengan persyaratannya. Tidak ada manfaatnya bagi siapapun yang mencoba untuk menyarankan sebaliknya. Apapun cerita yang sebenarnya, tetaplah tutup rapat-rapat.
Fernandes, yang secara efektif menjadi kapten klub baru Man United, sangat tepat dengan reaksinya pada hari Sabtu (8/7/2023). Sang gelandang menanggapi pengumuman De Gea dengan sebuah unggahannya di media sosial.
"Anda tahu apa yang saya pikirkan tentang Anda dan betapa saya akan merindukan Anda, bro. Anda pantas mengucapkan selamat tinggal di stadion dengan semua fan yang menyemangati Anda untuk semua kenangan indah. Anda membuat sejarah di klub dan nama Anda tidak akan dilupakan, dan tidak ada yang bisa mengambilnya dari Anda," kata Fernandes seperti dikutip dari Sportsmole, Senin (10/7/2023).
Tentu saja, mengungkapkan pemikirannya kepada publik menimbulkan spekulasi mengenai makna dari kata-kata Fernandes. Sebuah sindiran untuk manajemen? Pada mereka yang telah meremehkan mantan rekan setimnya selama beberapa tahun ini? Mungkin.
De Gea memang pantas mendapatkan yang lebih baik. Untuk bakatnya. Untuk konsistensinya. Untuk komitmennya. Untuk semua yang dia berikan kepada mantan klubnya, De Gea layak mendapatkan balasan yang jauh lebih baik. Kiper asal Spanyol ini pantas menjadi bagian dari tim Manchester United di tahun 1990-an dan pada tahun 2000-an. Bahwa dia bergabung dengan Man United di puncak kemunduran MU bukanlah kesalahannya.
Dapat dikatakan bahwa De Gea merupakan pembelian besar terakhir Sir Alex Ferguson dalam urusan transfer sebelum ia pensiun. Nama Robin van Persie juga bisa dimasukkan dalam hal ini.