Sabtu 15 Jul 2023 06:07 WIB

AHY: Sembilan Tahun, Gaji ASN, Guru, Nakes, TNI-Polri Hanya Naik 11 Persen

Ketum Demokrat kritik pemerintah subsidi listrik, pupuk, dan solar dikurangi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menghibur kader partai dan awak media usai menyampaikan pidato politiknya di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menghibur kader partai dan awak media usai menyampaikan pidato politiknya di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti permasalahan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang saat ini terjadi. Menurut dia,dalam sembilan tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terjadi sebuah kemunduran.

Salah satu yang sulit dimengerti pihaknya adalah pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah, kala ekonomi Indonesia sedang turun. Banyak megaproyek yang seharusnya bisa ditunda terlebih dulu pelaksanaannya.

"Kami berpendapat, pemerintah tidak sensitif. Pemerintah juga kurang berpihak kepada seratus juta lebih rakyat kita, yang sedang mengalami kesulitan hidup yang serius," ujar AHY pidatonya yang mengangkat tema 'Agenda Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia yang Lebih Baik' di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).

Pada saat bersamaan, AHY juga menyoroti kesejahteraan abdi negara yang kurang diperhatikan. Dalam sembilan tahun terakhir, gaji aparatur sipil negara (ASN), guru, tenaga kesehatan, TNI-Polri, hingga perangkat desa hanya naik dua kali dengan akumulasi kenaikan 11 persen.