Sabtu 15 Jul 2023 08:34 WIB

Ketua Fraksi Golkar DKI Tolak Pansus JIS Usulan PDIP

Pansus JIS kadang lebih besar unsur politiknya daripada substansialnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Perawatan rumput di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Perawatan rumput di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco menolak usulan pembentukan panitia khusus (pansus) terkait polemik pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Menurut Basri, pansus lebih besar unsur politiknya dan bisa berujung tidak jelas hasilnya.

"Kalau harus sampai diadakan Pansus untuk JIS, Golkar menolak. Kecuali setelah di lakukan audit dan pemeriksaan. Perlu pendalaman lagi mungkin bisa naik pansus," kata Basri saat dikonfirmasi di Jakarta pada Sabtu (15/7/2023).

Anggota Komisi E DPRD DKI itu menyebut, pembentukan pansus JIS sudah pasti lebih banyak unsur politiknya daripada menyelidiki masalah kekurangan infrastruktur di stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut. Sehingga, kata Basri, yang terjadi permasalahan JIS bukannya selesai, malahan bisa tidak jelas arahnya nanti ke mana-mana.

"Pansus ini kadang lebih besar unsur politiknya daripada substansialnya. Banyak pansus juga enggak jelas ujungnya. Tidak dilaksanakan juga sama eksekutif. Padahal sudah capek kita bahas dan didalami di pansus," kata Basri.

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Dwi Rio Sambodo mengusulkan dibentuk pansus untuk mendalami adanya dugaan kesalahan dalam pembangunan JIS. Hal itu menyusul polemik yang terjadi mengenai stadion yang akan dijadikan venue Piala Dunia U17 tersebut hingga munculnya dugaan unsur politisasi.

"Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu. Audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunannya," kata Rio kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dia menjelaskan, proses dalam pembangunan JIS patut dipertanyakan. Pasalnya, desain awal tidak sesuai dengan yang dikonsultasikan kepada Buro Happold. Adapun Buro Happold diketahui merupakan konsultan asal Inggris yang ditunjuk PT Jakarta Konsultindo -anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro)-untuk berkonsultasi mengenai desain JIS.

Penggunaan jasa perusahaan konsultasi itu diharapkan memberi panduan desain-bukan mendesain-agar JIS bisa menjadi stadion yang bisa berstandar internasional dan FIFA. Namun, lanjut Rio, pembuatan JIS rupanya tidak sesuai sepenuhnya dengan apa yang dianjurkan dalam panduan desain Buro Happold.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement