Ahad 16 Jul 2023 12:05 WIB

Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 80: Ketika Nabi Luth Diutus ke Kaum Sodom

Perbuatan kaum Nabi Luth menjatuhkan derajat manusia dan kemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Padang Pasir. Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 80: Ketika Nabi Luth Diutus ke Kaum Sodom
Foto: Pixabay
Ilustrasi Padang Pasir. Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 80: Ketika Nabi Luth Diutus ke Kaum Sodom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran dijelaskan Nabi Luth diutus ke kaum yang pertama kali melakukan perbuatan keji. Mereka adalah kaum yang pertama kali melakukan sodomi. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-A'raf Ayat 80 dan tafsirnya.

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ

Baca Juga

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). (QS Al-A'raf: 80)

Dalam Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Luth untuk menyampaikan agama kepada kaumnya agar mereka menyembah Allah. Nabi Luth bertanya kepada mereka dengan nada keras, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu." Pertanyaan itu disampaikan dengan harapan mereka sadar untuk meninggalkan perilaku keji itu.

Kaum Nabi Luth adalah orang yang pertama kali melakukan sodomi (homoseks), maka mereka mendapatkan dosa seperti dosa orang yang menirunya. Sebagaimana diterangkan dalam hadis, "Orang yang membuat suatu kebiasaan buruk dalam Islam, lalu kebiasaan buruk itu dikerjakan sesudahnya, maka ia akan menanggung seperti dosa orang yang melakukan kebiasaan buruk itu." (Riwayat Muslim)

Hadis lain menerangkan, "Orang yang mengajak kepada jalan yang benar maka ia mendapat ganjaran sama banyaknya dengan ganjaran yang diberikan kepada pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak sedikitpun mengurangi ganjaran mereka itu, dan orang yang mengajak berbuat kejahatan maka ia mendapat dosa sama banyaknya dengan dosa pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu." (Riwayat Muslim)

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan mengembangkan keturunan manusia guna memakmurkan alam ini. Pada masing-masing jenis memiliki nafsu birahi yang mendorong terwujudnya kebutuhan bertemunya kedua jenis manusia ini sebagai sarana mengembangbiakkan manusia.

 

 

Perempuan dalam bentuk kejadiannya adalah...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement