Kamis 27 Jul 2023 01:02 WIB

Penerbangan Husein Pindah ke Kertajati, Diklaim tak Berdampak ke Wisatawan

Tingkat okupansi Kota Bandung saat ini, dalam kondisi sangat baik, capai 90 persen.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Erik Purnama Putra
Penumpang pesawat terbang berjalan keluar setibanya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/7/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Penumpang pesawat terbang berjalan keluar setibanya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak terlalu mengkhawatirkan rencana peralihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung ke Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Menurut dia, wacana yang dijadwalkan terealisasi mulai Oktober 2023 itu tidak akan membawa dampak yang signifikan bagi tingkat kunjungan wisatawan di Kota Bandung.

"Sebetulnya untuk kunjungan wisatawan di Kota Bandung, peralihan ini tidak terlalu berdampak signifikan ya, jadi kita tidak terlalu khawatir lah," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin saat dihubungi Republika.co.id di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/7/2023).

Arief menyebutkan, tingkat okupansi Kota Bandung saat ini, sudah dalam kondisi sangat baik, mencapai 90 persen. Jika pun perpindahan benar terealisasi dan sesuai rencana, sambung dia, wisatawan domestik maupun mancanegara masih dapat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang untuk berkunjung ke Kota Bandung.

"Jadi memang tidak terlalu berpengaruh ya rencana peralihan ini karena sekarang juga Kota Bandung di weekend, apalagi long weekend kita selalu dipadati wisatawan, di hari biasa juga alhamdulillah," ujar Arief.