Senin 31 Jul 2023 00:31 WIB

Puting Terasa Sakit? 8 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Sakit pada puting umumnya disebabkan oleh hal yang relatif tak membahayakan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bra (ilustrasi). Rasa sakit di area puting paling sering disebabkan oleh gesekan, baik itu gesekan dengan bahan pakaian yang kasar maupun bra yang tidak sesuai.
Foto: www.freepik.com
Bra (ilustrasi). Rasa sakit di area puting paling sering disebabkan oleh gesekan, baik itu gesekan dengan bahan pakaian yang kasar maupun bra yang tidak sesuai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa sakit pada area puting kerap dikeluhkan oleh ibu menyusui. Meski begitu, wanita yang tidak sedang menyusui juga bisa mengalami keluhan serupa. Apa penyebabnya?

Rasa sakit yang muncul di area puting payudara bisa disebabkan oleh beragam hal. Pada sebagian besar kasus, sakit pada puting umumnya disebabkan oleh hal yang relatif tak membahayakan. Namun, ada kalanya sakit pada puting disebabkan oleh masalah yang lebih serius, seperti infeksi hingga kanker.

Baca Juga

Setidaknya, ada delapan hal yang dapat menyebabkan puting terasa sakit. Berikut ini adalah kedelapan hal tersebut, seperti dilansir The Sun, Ahad (30/7/2023).

Gesekan

Rasa sakit di area puting paling sering disebabkan oleh gesekan, baik itu gesekan dengan bahan pakaian yang kasar maupun bra yang tidak sesuai. Gesekan antara puting dan pakaian atau bra biasanya terjadi ketika wanita melakukan suatu aktivitas, seperti berlari, berselancar, atau bermain basket.

Rasa sakit yang disebabkan oleh gesekan biasanya memunculkan sensasi menusuk. Selain itu, kondisi kulit di area puting akan tampak kering atau pecah-pecah.

Infeksi

Payudara yang terasa sakit juga bisa disebabkan oleh infeksi. Infeksi cenderung lebih sering terjadi pada kondisi puting yang luka dan berdarah serta pada individu yang memiliki alergi atau sedang menyusui.

Salah satu jenis infeksi yang bisa terjadi pada puting adalah infeksi ragi. Infeksi ragi terjadi bila jaringan di sekitar puting mengalami kerusakan. Infeksi ini juga dapat terjadi pada individu yang memiliki riwayat infeksi jamur atau baru saja menggunakan antibiotik.

Rasa sakit yang disebabkan infeksi ragi biasanya memunculkan sensasi seperti terbakar dan menusuk. Rasa sakit ini tak akan mereda meski area puting dijauhi dari risiko gesekan. Pada kasus infeksi ragi, puting biasanya akan terlihat lebih merah muda dan bagian areolanya tampak memerah atau kulitnya mengelupas.

Jenis infeksi lainnya adalah infeksi bakteri yang dikenal sebagai mastitis. Infeksi ini biasanya terjadi pada saluran ASI selama masa kehamilan. Pada kasus mastitis, puting akan membengkak, memerah, dan terasa sakit. Mastitis bisa diobati dengan antibiotik.

Alergi atau Eksim

Rasa sakit yang disertai dengan kulit pecah-pecah, berkerak, atau melepuh biasanya merupakan tanda reaksi alergi atau eksim. Kondisi ini umumnya muncul karena area puting terpapar oleh hal yang memicu reaksi alergi, seperti body lotion, deterjen pakaian, sabun, krim cukur, pelembut pakaian, parfum, dan jenis kain tertentu.

Rasa sakit yang muncul akibat reaksi alergi biasanya akan membuat puting tampak kemerahan dengan kulit yang pecah-pecah di sekitar puting dan areola. Rasa gatal juga akan muncul secara terus-menerus.

Perubahan Hormon

Memasuki siklus menstruasi, area puting cenderung menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Rasa sakit umumnya mulai terasa di masa-masa awal menstruasi. Setelah beberapa hari, rasa sakit ini biasanya akan mereda.

Keluhan ini bisa muncul karena di masa awal menstruasi, kadar estrogen dan progesteron meningkat secara signifikan. Kondisi ini dapat membuat lebih banyak cairan tersimpan di area payudara sehingga payudara terasa lebih berat.

Hubungan Seksual

Rasa sakit di area payudara juga bisa muncul akibat gesekan yang terjadi saat melakukan kontak seksual. Akan tetapi, rasa nyeri ini akan mereda setelah beberapa saat. Pengaplikasian pelembap juga bisa meredakan sakit dengan lebih cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement