REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mowilex Indonesia, Mowilex, produsen cat premium dan mitra cat resmi Museum MACAN, meluncurkan sebuah buku berjudul Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists yang mendokumentasikan 20 profil seniman dan komunitas mural di Indonesia berkolaborasi dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dibarengi juga dengan peluncuran merek baru Pablo Art Paints untuk kategori cat seni (lukis) dengan produk pertama yaitu Pablo Mural Paints.
Crossing The Wall: The Stories of 20 Indonesian Muralists menceritakan perjalanan panjang 20 seniman dan komunitas mural dalam berkesenian serta berproses hingga menemukan karakter yang mampu mewakili identitas sang seniman. Mereka adalah (berdasarkan abjad): Anagard, Apotik Komik, Andy Rharharha, Bayu Widodo, Bujangan Urban, Darbotz, Eko Nugroho, Emus Larmawata, Farid Stevy, Farhan Siki, Geger Boyo, Komunitas Pojok, Media Legal, Marishka Sukarna, Popok Tri Wahyudi, Sinta Tantra, Stereoflow, The Popo, Taring Padi, dan Wild Drawing.
"Nama-nama tersebut kami kurasi dari ratusan seniman dengan pertimbangan, antara lain kekaryaan, konsistensi, kebaruan, dan tema. Selain itu juga magnitude atau impak karya terhadap publik. Misalnya, beberapa karya mereka menjadi penanda tempat atau ikon seperti yang dilakukan Darbotz dan Stereo Flow," ujar Kurator dan Penulis buku Crossing The Wall, Hilmi Faiq, dalam siaran pers, Senin (31/7/2023).
"Proses penggalian data dan wawancara berlangsung secara online sepenuhnya karena penulis dan para seniman berada dalam bekapan pandemi Covid-19. Selain itu, kebetulan beberapa seniman di atas berdomisili di luar negeri. Selain riset kami juga melengkapi wawancara dengan berkorespodensi lewat email. "Kami sangat menikmati proses wawancara ini karena begitu guyup dan santai. Kadang tak terasa tiba-tiba sudah tiga jam," ujar Candra Gautama dari KPG.
Dari wawancara tersebut, selain menghasilkan buku ini, juga mengendap pemahaman bahwa banyak sekali seniman atau muralis yang layak untuk dipublikasikan lebih jauh. Karya-karya mereka laik disandingkan dengan muralis-muralis dunia. Oleh karena itu, buku ini semestinya menjadi awal untuk menyusun direktori para muralis Nusantara. Dengan kata lain, sangat penting untuk menulis buku serupa dengan memanggungkan nama-nama muralis lain sehingga terpetakan dengan jelas perkembangan muralis berikut karyanya.
"Kami menemukan jejak bahwa cat Mowilex sudah digunakan semenjak tahun 1990-an oleh para seniman, yang mereka sering gunakan adalah cat Emulsion Mowilex. Dengan formula yang dapat diandalkan ketika membuat karya, cat Mowilex dengan cepat mendapatkan efek mouth to mouth marketing diantara komunitas seniman. Untuk itu sebagai penghargaan, Mowilex berkolaborasi dengan KPG membukukan perjalanan karier 20 seniman dan komunitas mural yang merupakan contoh kecil dari ribuan muralis lainnya, buku ini sepanjang yang saya tahu merupakan yang pertama di Indonesia dan kami persembahkan untuk teman-teman seniman mural," ujar CEO PT Mowilex Indonesia, Niko Safavi.
Berjumlah sebanyak 356 halaman, buku ini ditulis dalam Bahasa Indonesia oleh Seno Joko Suyono, Himli Faiq dan Samuel Indratma dan Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tjandra Kerto, Dwi Atmanta, and Anton Kurnia dan dicetak dalam jumlah terbatas. Ini bukan buku pertama yang dibuat oleh Mowilex, sebelumnya, Mowilex pun telah membuat buku persembahan untuk para seniman ukir kayu di Bali dalam tajuk 'Balinese Woodcarving – A Heritage to Treasure'.