REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana mengunjungi stand Batik Tulis Complongan Kabupaten Indramayu, pada kegiatan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, di Senayan Park, Rabu (2/8/2023).
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana pun langsung tertarik dengan motif batik Sekar Niem dan Iwak Etong.
"Pak Jokowi dan Ibu Iriana langsung tertarik dengan motif Sekar Niem dan Iwak Etong. Dua kain batik itu nilainya dibawah Rp 2 juta," kata Siti Ruminah Sudiono, dari Batik Paoman Art, yang langsung melayani pembelian Presiden tersebut.
Siti Ruminah menjelaskan, Batik Tulis Complongan Indramayu sangat istimewa karena memiliki teknik dengan melubangi (mencomplongi) kain dengan jarum. Dengan teknik itu, Batik Tulis Complongan Indramayu memiliki harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan batik lainnya.
"Batik Tulis Complongan termahal harganya sekitar Rp 2,5 juta karena kualitasnya sangat bagus," kata Siti Ruminah.
Sementara itu, mengenai motif batik Sekar Niem dan Iwak Etong yang dipilih presiden dan ibu negara, merupakan motif khas batik Kabupaten Indramayu yang dipengaruhi oleh kehidupan dan budaya pesisir. Kedua motif itupun memiliki makna filosofi tersendiri.
Mengutip dari buku Batik Indramayu, Pesona Batik Kota Mangga, yang diterbitkan oleh Dekranasda Kabupaten Indramayu. motif Sekar Niem menggambarkan tumbuh-tumbuhan berbunga, yang banyak ditemui di sekitar daerah pembatikan di Indramayu. Berdaun kecil dan berbunga wangi, Sekar Niem biasa digunakan sebagai salah satu bunga dalam acara sacral atau sejenisnya.
Beberapa orang pun meyakini motif batik tersebut bernilai luhur dan mengingatkan manusia bahwa hidup yang baik adalah hidup yang pada akhirnya dikenang karena harum namanya.
Sementara motif Iwak Etong, motif tersebut menggambarkan bahwa Indramayu adalah daerah pesisir pantura Jawa penghasil udang dan ikan. Motif itu menggambarkan aneka hasil laut, urang ayu atau udang yang besar, kepiting, cumi-cumi dan aneka tumbuhan laut.
Ikan Etong, seperti bentuknya, berupa ikan yang besar berdaging tebal dan biasa disajikan menjadi ikan bakar. Beberapa orang meyakini bahwa memakai motif itu akan mendatangkan kemakmuran bagi nelayan selama melaut.