REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang mendiang ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo yang merupakan tokoh Partai Sosialis Indonesia (PSI). Hal itu disampaikan Prabowo ketika bertemu dengan pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia yang juga disingkat PSI.
"Sebenarnya, ada sesuatu ya semacam hubungan emosional saya dengan PSI yang orang tidak tahu. Karena dahulu almarhum orang tua saya pernah jadi ketua PSI. Tapi, Partai Sosialis Indonesia," kata Prabowo dalam pertemuan tertutup dengan pengurus PSI di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) petang.
Sebagai gambaran, Partai Sosialis Indonesia adalah partai yang aktif pada zaman Orde Lama dan dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Indonesia, Sutan Sjahrir. Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia berdiri pada tahun 2014 dan kini dipimpin oleh mantan vokalis Nidji, Giring Ganesha.
Prabowo menyebut, Partai Gerindra punya banyak kesamaan dengan PSI yang dipimpin Giring. Salah satunya adalah sama-sama ingin membebaskan rakyat dari ketidakadilan dan kemiskinan. "Jadi sebetulnya kalau dilihat dari segi ideologi banyak persamaan dengan Gerindra," ujar Prabowo, dikutip dari keterangan tertulisnya.
Prabowo lantas menyoroti logo PSI pimpinan Giring yang berwarna merah dan menampilkan sebuah tangan kiri menggenggam setangkai bunga mawar. "PSI gelagat-gelagatnya apa benar ada napas-napas sosialisme, ternyata saya lihat lambang kalian ini lambang sosial," ucapnya.
"Jadi, ada warnanya ya yang kalian juga pakai warna merah. Kemudian ada kepalan tangan. Biasanya lambang dari rakyat yang ingin membebaskan diri dari suatu ketidakadilan, kemiskinan. Di atasnya ada mawar, the rose," kata mantan Danjen Kopassus itu menambahkan.
Dalam keterangan persnya usai pertemuan tertutup selama satu jam itu, Prabowo mengaku telah mengajak PSI untuk bergabung dalam koalisi pendukungnya sebagai calon presiden Pilpres 2024, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi tersebut didirikan oleh Partai Gerindra bersama PKB, lalu belakangan PBB ikut bergabung.
"Kita tentunya ingin mengajak semua kekuatan merah putih, semua kekuatan Indonesia untuk bekerja sama," kata Prabowo ketika ditanya apakah dirinya mengajak PSI bergabung.
Meskipun sudah diajak bergabung dan disebut punya kesamaan ideologi, PSI ternyata tak langsung menyatakan akan mendukung Prabowo sebagai capres. Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI Grace Natalie mengatakan, partainya belum membuat keputusan final terkait dukungan.
Dia menegaskan bahwa PSI akan memberikan dukungan sesuai arahan Presiden Jokowi. "Apakah sudah mengerucut ke mana-mana, PSI siap bergerak sesuai dengan arahan Pak Jokowi. Tapi akhir-akhir ini sudah mulai kelihatan tanda-tandanya," kata Grace.
Grace melanjutkan, keputusan final dukungan capres akan diambil dalam agenda Kopdarnas PSI pada 22 Agustus 2023. "Insya Allah pilihan atau keputusan final PSI adalah juga keputusannya Pak Jokowi," ujarnya.