REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dari Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas pada Kamis (3/8/2023) pagi. Erick yang mengenakan kemeja biru tampak duduk di dalam LRT di sebelah Jokowi yang mengenakan kaus lengan panjang berwarna cokelat. Erick tampak saksama menyaksikan Jokowi yang tengah membaca sebuah laporan.
"Semangat pagi! Hari ini bareng warga mau cobain naik KRL dari Stasiun Harjamurti sampai Dukuh Atas. Siapa hendak turut?" tulis Erick dalam akun Twitter @erickthohir pada Kamis (3/7/2023).
Erick bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta beberapa influencer seperti yakni Olga Lydia dan Ulin Yusron mendampingi Jokowi menaiki LRT dari Stasiun Harjamukti yang melintas hingga Stasiun Cawang. Kemudian ia melakukan peninjauan di Stasiun Cawang didampingi sejumlah menteri dan pejabat lainnya. Usai peninjauan, Jokowi kemudian melanjutkan perjalanan dari Stasiun Cawang dan rencananya akan berakhir di Stasiun Dukuh Atas.
Sebelumnya, Erick mengatakan proses pengujian LRT terus dilakukan seperti yang diusulkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah dalam memastikan keselamatan dan keamanan dari moda transportasi ini.
"Saya rasa sudah siap. Cuma kembali, dari Pak Budi (Menhub Budi Karya Sumadi) kontak saya, kita cek sekali lagi ya. Saya setuju karena ini keselamatan penumpang," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Erick menyampaikan LRT sendiri ditopang dengan sistem teknologi terbaik milik produsen asal Jerman, Siemens AG dan juga adanya konsultan dari Inggris. Kedua pihak itu akan bersinergi dalam mengoptimalkan layanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi masyarakat.
"(Teknologi) pakai Siemens, konsultannya dari Inggris, lagi saling ngobrol, tidak apa-apa, saling cek. Ini yang kita dorong, supaya masyarakat terlayani dengan baik. Jangan apa-apa nanti ada masalah saling menyalahkan," kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.