Kamis 03 Aug 2023 16:01 WIB

745 Hektare Lahan Pertanian Padi di Jawa Timur Terdampak Kekeringan

Fenomena El Nino diperkirakan memberikan dampak terhadap sektor pertanian.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 745 hektare lahan pertanian padi di Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Rudi Prasetya, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (3/8/2023).

Berdasarkan data yang diterima Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim hingga Agustus 2023, ratusan hektare lahan pertanian padi yang mengalami kekeringan tersebut berasal dari tujuh kabupaten/kota. Wilayah-wilayah itu antara lain Gresik, Jombang, Lamongan, Magetan, dan Ngawi. "Kemudian Pamekasan serta Sampang," katanya.

Lebih perinci, sebanyak delapan hektare (ha) lahan pertanian padi di Gresik mengalami kekeringan. Kemudian tercatat ada 5,5 ha di Jombang dan 706,6 di Lamongan mengalami hal serupa. Lalu, ada pula masing-masing 0,2 ha di Ngawi dan Magetan serta 23 ha di Pamekasan dan 1,5 ha di Sampang.

Dari 765 ha lahan padi yang mengalami kekeringan, kata dia, hanya 15 ha yang mengalami puso atau gagal panen. Luasan lahan yang mengalami puso tersebar di Kabupaten Jombang dan Kabupaten Lamongan. Adapun rinciannya, yakni 2 ha di Kabupaten Jombang dan 13 ha di Kabupaten Lamongan.