Rabu 09 Aug 2023 05:55 WIB
...

Senang Gonta-Ganti Julukan, Ini Niat Terselubung Valentino Rossi di Balapan MotoGP

Tak lulus SMA, Rossi meraih gelar doktor kehormatan dari Universitas Urbino, Italia.

Legenda MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, saat masih membela tim Yamaha pada 2021.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang meragukan jika legenda MotoGP Valentino Rossi yang pensiun dari balapan motor bergengsi sedunia pada 2021 itu adalah sosok unik. Sebut saja kegemarannya dalam menjuluki dirinya sendiri.

Dalam perjalanan balapnya, Rossi kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Pria Italia itu beralasan bahwa semuanya dilakukan dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu.

Baca Juga

Julukan awal Rossi adalah 'Rossifumi'. Julukan ini diciptakan oleh temannya, saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe, yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan juara dunia, Michael Doohan dan Kevin Scwantz, di kelas 500cc. Lantaran nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe, maka Rossi dijuluki Rossifumi.

Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis, yaitu dominasi warna biru. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

Selanjutnya, julukan Rossi adalah Valentinik. Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero. Ia kala itu ingin menjadi superhero. Ia senang melakukannya. Rossi memang senang suasana yang nyaman termasuk liburan yang menyenangkan. ''Saya penggemar snowboarding. Saya ke gunung bersama kawan-kawan dan bermain snowboarding. Menyenangkan. Usai, liburan saya siap untuk mulai bekerja kembali,'' ujar Rossi kala itu seperti dikutip dari buku "Rahasia Sukses Valentino Rossi" oleh Endro Yuwanto.

Lantas kenapa kini ia dijuluki 'The Doctor'? Jawabannya, setelah Rossi naik ke kelas 500cc pada musim 2000, Rossi merasa bahwa melakukan balapan di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi.

Selain itu, Rossi juga menyukai ide sebagai illmuwan gila dan melakukan eksperimen edan. Ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia. ''Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,” ucapnya.

'The Doctor' alias si ilmuwan itu akhirnya benar-benar membuat sebuah eksperimen yang sangat gila dengan pindah ke Yamaha. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Rossi membuat keputusan yang sangat mengejutkan dunia MotoGP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement