REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Tim SAR gabungan menemukan empat nelayan yang menjadi korban kapal pecah dan tenggelam diterjang gelombang tinggi di perairan Pantai Gladak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dalam kondisi meninggal.
Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek Yoni Fahriza mengatakan keempat korban ditemukan tim pencarian dan pertolongan dalam waktu hampir bersamaan di area berdekatan, tak terlalu jauh dari lokasi kecelakaan laut.
"Semuanya dievakuasi petugas dalam kondisi meninggal dunia. Mereka ditemukan mengapung tak jauh dari lokasi kejadian," ungkapnya.
Hendi Purnomo, nakhoda kapal Excel, ditemukan pertama kali pada pukul 11.20 WIB di jarak sekitar 0,5 nautical mile atau mil laut.
Tak berselang lama, tim SAR yang melakukan penyisiran dari jalur laut menemukan korban Mukono, ABK kapal Wilwo di jarak 0,2 mil laut sekitar pukul 11.40 WIB.
Selang dua jam kemudian, tim SAR gabungan mengevakuasi Kukuh Setioaji, ABK kapal Excel, pada koordinat 0,3 mil laut dan terakhir adalah Suparni nakhoda kapal Wilwo pada pukul 0,7 mil laut sekitar pukul 16.00 WIB.
“Selanjutnya korban dievakuasi menggunakan perahu nelayan menuju Pelabuhan Prigi. Para korban kemudian kami serahkan kepada pihak keluarga,” ujar dia.
Dengan ditemukan keempat ABK yang sempat dinyatakan hilang tenggelam itu, operasi pencarian dinyatakan ditutup.
Pembubaran tim SAR gabungan yang terdiri atas TNI-Polri, BPBD, Basarnas, TNI AL, Polairud, bersama unsur terkait lainnya dibantu nelayan, dilakukan setelah empat jenazah diserahterimakan kepada pihak keluarga.
"Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,' ujarnya. Sebelumnya, dua kapal pancing yang berasal dari Trenggalek pecah setelah digulung ombak.
Dalam peristiwa itu, dua ABK di masing-masing kapal selamat, sementara yang lainnya dilaporkan tenggelam. Setelah dilakukan upaya pencarian mereka ditemukan dalam keadaan meninggal.
"Jadi ada dua kapal dengan masing-masing empat ABK. Empat ABK selamat sementara, empat ABK lainnya dilaporkan tenggelam," katanya.