Jumat 11 Aug 2023 20:06 WIB

SMF Salurkan Pembiayaan Perumahan Rp 4,6 Trliun di Semester I 2023

Sekuritisasi KPR tercatat sebesar Rp 13,61 triliun.

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo (kiri).
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo menyampaikan, SMF telah menyalurkan pembiayaan ke sektor perumahan sebesar Rp 4,6 triliun sepanjang semester I-2023.

“Sepanjang semester I 2023, Perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,6 triliun, meningkat 5,38 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 4,3 triliun," kata Ananta dalam acara penandatangan perjanjian pembiayaan homestay antara SMF dan BUMDes Appakabaji di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (11/8/2023).

Ananta menjelaskan, secara kumulatif, Perseroan telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp 94,63 triliun yang terdiri dari penyaluran pembiayaan serta pembelian Kredit Perumahan Rakyat (KPR) sebesar Rp 81,02 triliun.

Selain itu sekuritisasi KPR tercatat sebesar Rp 13,61 triliun dengan dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,87 juta debitur.

Hingga saat ini SMF konsisten dalam menjalankan pendanaan kreatif (creative financing) sebagai upaya keberlanjutan melalui sekuritisasi aset KPR untuk menyediakan sumber pendanaan jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan.

“Sekuritisasi dapat menjadi solusi perbankan dalam mengatasi risiko maturity mismatch dan menekan gap kepemilikan dan kepenghunian rumah di Indonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah,” ujar Ananta.

Dalam mendorong industri perumahan baik dari sisi penawaran dan permintaan, SMF melanjutkan untuk terus menjaring sinergi dengan para pemangku kepentingan industri perumahan. Pada semester I 2023, SMF merealisasikan berbagai kegiatan bisnis yang merupakan implementasi perluasan mandat pemerintah di antaranya yakni Kredit Konstruksi sebesar Rp 44,80 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp 534,6 miliar dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp 2,1 triliun.

Selain itu, sebagai upaya memperluas akses pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income), pada semester I tahun ini, SMF merealisasikan pembiayaan KPR Sewa Beli (RTO) dengan menggandeng Pinhome dan Karunia Multifinance.

Dalam kerja sama tersebut, SMF berperan sebagai penyedia dana yang disalurkan melalui Kurnia Multifinance selaku lembaga keuangan dengan skema refinancing atas pembiayaan sewa-beli yang telah disalurkan oleh Kurnia Multifinance dan dengan agunan yang diikat fidusia.

Pinhome berperan sebagai aggregator yang menyediakan jasa sewa beli yang membeli rumah secara bulk dari developer dan disewakan (dengan opsi membeli/sewa-beli) pada masyarakat (end-user).

Melalui RTO diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan signifikan baik untuk meningkatkan volume penyaluran pembiayaan perumahan dan pemenuhan backlog perumahan.

“Program ini merupakan salah satu upaya dan bentuk keberpihakan SMF kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh haknya dalam mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan belum terfasilitasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement