REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang menganggap semua penyakit batuk pilek sama saja. Padahal ada yang disebut influenza, apa perbedaannya?
Wakil Ketua Indonesia Influenza Foundation dan pakar imunisasi dari PAPDI, Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, influenza populer di kalangan masyarakat. Namun, mereka lebih mengenalnya dengan sebutan batuk pilek atau flu. Sebenarnya yang disebut influenza itu memang gejalanya sebagian besar batuk pilek, tetapi penyebabnya virus, yaitu virus influenza baik virus influenza A dan B.
"Jadi sebenarnya gejala-gejala batuk pilek itu adalah gejala umum dari kumpulan berbagai penyakit. Penyakit yang menyerupai influenza," ujarnya dalam konferensi pers Konsensus Panduan Vaksinasi Influenza pada Pasien Diabetes, Kamis (24/8/2023).
Prof Samsur mengatakan, jika diperiksa penyebabnya dengan mengambil cairan dari hidung atau tenggorokan, kemudian diperiksa dengan laboratorium, menurut Prof Samsur, yang betul-betul disebabkan virus influenza 20 sampai 30 persen.
"Jadi 80 persen, 70 persen ada penyebab lain, ada virus lain, ada bakteri atau sebab-sebab lain. Yang benar influenza 20 sampai 30 persen," ujarnya.
Dilihat dari segi gejala, influenza yang disebabkan virus influenza, gejalanya lebih berat, demamnya lebih tinggi, sakit kepalanya lebih berat, dan biasanya harus istirahat dua tiga hari. Di samping itu, komplikasinya influenza terutama pada orang yang kekebalan tubuhnya turun bisa sebabkan komplikasi terutama usia lanjut. "Bisa sebabkan pneumonia dan infeksi tempat lain," ujarnya.
Prof Samsur mengatakan, kematian karena influenza dalam setahun juga tinggi antara 250 ribu sampai 500 ribu. "Jadi masih cukup tinggi, tetapi 80 persen lebih pada orang usia lanjut," ujarnya. Influenza adalah bentuk yang lebih berat dari batuk pilek. Penyebabnya adalah virus influenza A dan B, serta komplikasinya lebih berat.