Jumat 01 Sep 2023 21:34 WIB

Jantung tak Dapat Asupan Oksigen Cukup? Waspada Iskemia Jantung

Kekurangtahuan gejala membuat penyakit jantung koroner terlambat terdeteksi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang pria mengalami penyakit jantung (ilustrasi). Kekurangtahuan gejala penyakit jantung sering menyebabkan risiko yang fatal, termasuk kematian mendadak.
Foto: www.freepik.com.
Seorang pria mengalami penyakit jantung (ilustrasi). Kekurangtahuan gejala penyakit jantung sering menyebabkan risiko yang fatal, termasuk kematian mendadak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung koroner (PJK) hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Kekurangtahuan gejala, risiko penyebab penyakit membuat PJK terlambat terdeteksi, sehingga sering menyebabkan risiko yang fatal, termasuk kematian mendadak.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Pekanbaru, dr Sanny March Silaban, SpJP menjelaskan salah satu penyakit jantung yang sering tidak terdeteksi keberadaannya adalah iskemia jantung, yang merupakan penyakit di mana adanya penyumbatan aliran darah menuju otot-otot jantung sehingga kerja jantung menjadi tidak maksimal.

Baca Juga

"Jika hal tersebut terus terjadi, maka bisa berisiko untuk merusak jaringan tersebut hingga kematian mendadak," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (1/9/2023).

Ia menjelaskan, iskemia jantung adalah gangguan pada organ jantung yang menyebabkan berkurangnya asupan darah pada suatu organ karena adanya penyumbatan aliran darah. Kondisi ini biasanya disebabkan karena ada penumpukan plak pembuluh darah yang bisa terjadi secara perlahan, sehingga sering tidak terdeteksi keberadaannya. 

"Penumpukan yang terjadi bisa berlangsung hingga hitungan hari hingga tahunan, dan jika tidak segera ditangani, maka ini bisa berujung ke kerusakan jantung dan menyebabkan gagal jantung yang memiliki risiko untuk mengalami kematian mendadak," ujarnya. 

Ada beberapa faktor yang dipercaya bisa menjadi penyebab dan peningkatan risiko untuk mengalami iskemia jantung, seperti memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi), mengidap diabetes, obesitas, kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, kolestrol, faktor keturunan dan kurangnya aktivitas fisik.

Gejala 

Kebanyakan kasus iskemia jantung menunjukkan gejala yang minim dan menyerupai sakit biasa sehingga tak banyak yang bisa menangkap sinyalnya. Bahkan, dalam beberapa kasus iskemia jantung bisa saja tidak menunjukan gejala sama sekali dan baru menemui bantuan medis saat kondisinya sudah parah.

Beberapa gejala iskemia jantung yang bisa dirasakan meliputi nyeri dada seperti tertekan dan tak kunjung mereda. Gejala lainnya nyeri yang menjalar ke rahang, bahu, hingga lengan. Selain itu, detak jantung cepat, sesak napas yang semakin parah saat beraktivitas fisik, kelelahan serta mual dan muntah-muntah.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement