Senin 04 Sep 2023 14:17 WIB

Kasus Penyiksaan Kucing yang Menghebohkan Publik, Jangan Ditiru!

Ada beberapa kasus kekerasan pada kucing yang cukup menghebohkan publik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kucing setelah disteril (ilustrasi). Meski banyak yang menyukai, ada juga orang-orang yang tega menyiksanya. Ada beberapa kasus penyiksaan kucing yang sempat menghebohkan publik.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kucing setelah disteril (ilustrasi). Meski banyak yang menyukai, ada juga orang-orang yang tega menyiksanya. Ada beberapa kasus penyiksaan kucing yang sempat menghebohkan publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kucing merupakan hewan yang menggemaskan sehingga banyak orang yang memelihara dan merawatnya. Meskipun banyak pencinta kucing yang sungguh-sungguh menyayanginya, tak sedikit orang yang tega menyiksa hewan tersebut.

Sejauh ini, ada beberapa kasus kekerasan pada kucing yang cukup menghebohkan publik. Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa pemberitaan ini bukan untuk ditiru, melainkan untuk pengingat agar hal serupa tidak terjadi lagi:

Baca Juga

1. Kucing yang dimasak di oven microwave

Pada 2010, seekor kucing bernama Roxy dimasukkan ke dalam oven microwave selama 10 detik dan keluar dengan kondisi berasap. Dia kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering cucian, ditarik keluar, dan dicelupkan ke dalam semangkuk air.

Semuanya direkam dengan ponsel oleh dua remaja laki-laki dan seorang pria paruh baya. Ketiganya dijatuhi hukuman atas kekejaman terhadap hewan. Untungnya, kucing Roxy selamat.

Kejadian serupa terjadi pada 2014, seorang wanita Inggris berusia 23 tahun bernama Laura Cunliffe memasukkan kucing peliharaannya ke dalam oven microwave selama satu menit. Setelah organ dalam kucing itu matang, Cunliffe mengambilnya dari microwave, dan tak lama dari itu kucing tersebut meninggal.

2. Kucing dimasukkan ke mesin cuci

Pada 2005, seorang ibu di Inggris bernama Holly Thacker, yang diduga sangat marah karena kucingnya yang bernama Fluffy telah mencakarnya, memasukkan hewan itu ke dalam mesin cuci, mengatur suhu air pada suhu mendidih, dan membiarkannya berputar-putar selama 10 menit hingga akhirnya mati. Seorang dokter hewan yang memeriksa mayat Fluffy menyatakan bahwa kucing itu pasti berjuang untuk hidup karena cakarnya tercabik-cabik. Thacker hanya menerima hukuman penjara selama enam pekan.

3. Kucing diblender

Seorang pria asal Cina, melakukan kekerasan pada kucing dengan cara memblendernya. Pelaku diketahui bernama Xu Zhihui yang merupakan seorang blogger. Ia merekam aksi kejinya tersebut, lalu mengunggahnya di media sosial. Kucing mungil yang diblender pelaku diketahui meninggal dunia. Karena aksi kejinya tersebut, Xu Zhihui ditangkap oleh kepolisian setempat.

4. Kucing dimakan hidup-hidup

Kasus ini terjadi di Indonesia pada sekitar 2019. Pria bernama Abah Gandrong alias Sanca (69 tahun), dilaporkan memakan seekor kucing hidup-hidup. Aksinya tersebut dilakukan dihadapan para pedagang di sebuah lahan kosong di Jalan H Jiung, Jakarta Pusat.

Aksi tersebut direkam oleh seorang warga lalu diunggah di media sosial. Setelah diprotes banyak pihak, Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat akhirnya menangkap Abah Gandrong.

5. Kucing dicekoki miras

Kejadian ini terjadi beberapa hari lalu di Padang, Indonesia. Seekor kucing dicekoki minuman keras oleh tiga perempuan diduga mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Padang.

Dalam video berdurasi 23 detik itu, seorang wanita terlihat membuka mulut kucing, satu orang lainnya menuangkan miras ke dalam mulut menggunakan tutup botol. Kemudian satu orang lagi bertugas merekam, dan membagikannya ke media sosial.

Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk Animal Defenders Indonesia. Mulanya, mereka akan melaporkan tiga pelaku ke polisi, namun akhirnya diurungkan. Pelaku yang diketahui bernama Syinita Ade Putri (24 tahun), Lenni Marlina (25 tahun), dan Sisri Annisa Wahida (22 tahun) telah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement