REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis, mengatakan dengan terjadinya banyak peristiwa kekeringan maka umat dapat kembali ke ajaran Allah Subhanahu wa Ta'ala yakni dengan memohon hujan lewat shalat istisqa.
"Ketika masyarakat sudah kekurangan air, yang berdampak banyak pada kita, maka saat itu sudah bisa dilakukan shalat istisqa saat itu juga," kata KH Masyhuril pada Senin (4/9/2023).
KH Masyhuril menjelaskan, Imam Nawawi berkata:
في وقت صلاة الاستسقاء ثلاثة أوجه :
أحدها : وقتها وقت صلاة العيد .
الوجه الثاني: أول وقت صلاة العيد ويمتد إلى أن يصلي العصر .
والثالث : وهو الصحيح ، بل الصواب : أنها لا تختص بوقت ، بل تجوز وتصح في كل وقتٍ من ليلٍ ونهار , إلا أوقات الكراهة على أحد الوجهين .
Waktu makruh ada lima
1. Sesudah shalat subuh,
2. Ketika proses matahari terbit.
3. Ketika matahari berada di atas kepala pas.
4. Setelah shalat ashar,
5. Ketika proses terbenamnya matahari
Beliau Berkata,
Tata cara yang paling utama:
1. Puasa terlebih dahulu selama tiga hari
2. Hari keempat keluar untuk melakukan shalat berjamaah dengan pakaian yang biasa yang menunjukkan ketidak berdayaan. Tidak seperti ketika ied yang menunjukan kehormatan.
3. Shalat dua rakaat seperti shalat ied dengan tujuh takbir di rakaat pertama di luar takbiratul ihram. Dan takbir lima kali di rakaat kedua diluar takbir intiqal.
4. Khutbah dua kali dan berisi tentang istighfar fan anjuran meninggalkan kemaksiatan.
5. Khutbah pertama dianjurkan beristighfar sembilan kali dan khutbah kedua istighfar tujuh kali