Rabu 06 Sep 2023 15:06 WIB

Baznas Kota Mataram Serahkan Bantuan Kursi Roda dan Mesin Jahit

Total bantuan yang diberikan untuk penerima kursi roda dan mesin jahit Rp 100 juta.

Red: Gita Amanda
Baznas Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan berupa kursi roda dan mesin jahit kepada masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Baznas Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan berupa kursi roda dan mesin jahit kepada masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan berupa kursi roda dan mesin jahit kepada masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana didampingi Ketua Baznas Kota Mataram H Djaswad bersama jajarannya di ruang Kenari Kantor Wali Kota Mataram, di Mataram, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Mataram mengatakan, bantuan kursi roda diberikan kepada para penyandang difabel dan mereka masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Begitu juga bantuan mesin jahit.

"Para penerima bantuan yang masuk kategori kemiskinan ekstrem kita berdayakan melalui keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan produksi dan menunjang perekonomian mereka," katanya.

Sementara Ketua Baznas Kota Mataram Djaswad di sela kegiatan menyebutkan, jumlah penerima kursi roda dan mesin jahit masing-masing lima orang. "Penerima bantuan lima unit bantuan kursi roda dan lima unit mesin jahit itu sudah kita seleksi dan koordinasikan dengan Bappeda agar tepat sasaran sesuai kategori kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Menurutnya, total bantuan yang diberikan untuk penerima kursi roda dan mesin jahit tersebut sekitar Rp 100 juta lebih.

Selain itu, Baznas juga menyerahkan bantuan pengobatan terhadap balita yang mengidap jantung bocor, dan harus berobat ke RS Harapan Keluarga Jakarta. "Untuk bantuan berobat kami berikan kalau ke Jakarta maksimal Rp 10 juta, sedangkan ke Denpasar sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta," katanya.

Untuk pengobatan ke Jakarta, katanya, bantuan itu bisa digunakan untuk transportasi dan biaya hidup selama berobat di luar daerah. "Pasalnya di Jakarta, sudah ada rumah singgah dan mereka ditanggung beras. Jadi, uang bantuan bisa digunakan untuk membeli lauk pauk," katanya.

Lebih jauh Djaswad mengatakan, bantuan yang disalurkan hari ini merupakan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas dari ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Mataram. "Harapan kita bantuan ini bisa memotivasi masyarakat untuk lebih produktif dan keluar dari kategori kemiskinan ekstrem," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement