Ahad 10 Sep 2023 14:37 WIB

Pesantren Menghadapi Tantangan 2045

Terdapat 4,08 juta santri di seluruh Indonesia.

Red: Joko Sadewo
Pesantren harus bisa menjawab tantangan di 2045. Foto ilustrasi santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Pesantren harus bisa menjawab tantangan di 2045. Foto ilustrasi santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.

Oleh : Erdy Nasrul, Redaktur Agama Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah pertemuan dengan ratusan kiai pesantren dan pimpinan lembaga pendidikan Islam, Wakil Kapolri 2016-2018 Komjen Pol (Pur) Syafruddin Kambo mewanti-wanti tahun 2045. Masa Indonesia mencapai usia 100 tahun. Seabad kemerdekaan. Usia Indonesia yang sudah mencapai tiga digit.

Ini bukan sekadar usia yang menua. Tapi ada hal yang menarik lagi. Di masa itu, komposisi penduduk Indonesia akan mencapai ‘keunikannya’. Pada 2045, diperkirakan 70 persen lebih penduduk Indonesia berusia produktif mulai 14 hingga 64 tahun. “Saya mungkin sudah tidak merasakan masa itu. Tapi kita semua harus mempersiapkan generasi yang akan datang untuk menghadapi 2045” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2018-2019 itu.

2045 diprediksi menjadi waktu ‘kematangan’ usia bangsa ini. Masa Indonesia akan mencapai keemasannya, kejayaannya, keharumannya. Bukan dengan leha-leha, untuk mencapai masa itu, sedini mungkin, kita harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) tangguh.

SDM merupakan elemen paling strategis. Jauh lebih berharga ketimbang sumber daya alam dan intan permata. Dengan SDM berkualitas, Sparta bisa mengalahkan Persia dalam Perang Thermopylae pada 480 SM. Pasukan Muslim yang hanya 313 orang mampu mengalahkan 1300 pasukan kafir. Militansi mereka yang luar biasa, menjadikan Allah menguatkan SDM pasukan Muslim dengan bantuan 3.000 hingga 5.000 malaikat (Ali Imran ayat 124-125).