Jumat 08 Sep 2023 20:06 WIB

Tengkorak Kepala Wanita Ini Hilang Setengah Akibat Infeksi Sinus

Wanita bernama Natasha Gunther Santana ini mengalami infeksi sinus beberapa kali.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Qommarria Rostanti
Dokter melihat hasil CT scan kepala pasien (ilustrasi). Seorang wanita berusia 26 tahun kehilangan setengah tengkorak kepalanya akibat infeksi sinus.
Foto: Dok. www.freepik.com
Dokter melihat hasil CT scan kepala pasien (ilustrasi). Seorang wanita berusia 26 tahun kehilangan setengah tengkorak kepalanya akibat infeksi sinus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita berusia 26 tahun kehilangan setengah tengkorak kepalanya akibat infeksi sinus. Kondisi ini membuat wanita tersebut harus menggunakan helm khusus selama lima bulan untuk melindungi kepalanya.

Wanita bernama Natasha Gunther Santana tersebut mengalami infeksi sinus sebanyak lima kali pada 2021. Setiap kali terkena infeksi sinus, Santana mendapatkan terapi obat antibiotik.

Baca Juga

Di empat kasus pertama, pemberian antibiotik berhasil mengatasi infeksi sinus yang dialami oleh Santana. Namun di kasus kelima, infeksi sinus yang dialami oleh Santana tak kunjung membaik meski sudah mendapatkan terapi antibiotik

Alih-alih sembuh, Santana justru mengalami sejumlah gejala yang cukup berat. Sebagian di antaranya adalah muntah terus-menerus serta migrain berat. Tak hanya itu, sikap Santana juga berubah menjadi mudah marah dan kesal.

Santana lalu mencari pertolongan medis ke rumah sakit dan menjalani serangkaian tes pemeriksaan. Beberapa tes tersebut menunjukkan bahwa Santana memiliki mutasi imunodefisiensi PRKCD. Temuan ini menunjukkan bahwa antibiotik tak lagi bisa bekerja untuk melawan infeksi yang dialami oleh Santana.

Santana juga sempat menjalani pemindaian CT. Hasil pemindaian CT menunjukkan adanya abses atau kantung berisi nanah pada otak Santana.

Kondisi ini mengharuskan Santana untuk menjalani tujuh prosedur operasi. Empat di antaranya merupakan operasi otak, sedangkan tiga lainnya adalah operasi sinus.

Saat menjalani operasi otak terakhir, tim dokter memutuskan untuk mengangkat setengah tengkorak kepala Santana. Selain itu, wanita tersebut juga diharuskan untuk menggunakan helm pelindung kepala khusus selama lima bulan.

Santana juga sempat mengalami gangguan pada kemampuan berjalan dan bicaranya. Dia harus menjalani terapi yang intens agar bisa kembali berjalan dan bicara.

Selama menggunakan helm khusus, Santana mengaku sangat takut untuk beraktivitas di luar rumah. Dia merasa khawatir orang-orang akan menyenggol atau menabraknya secara tidak sengaja.

"Butuh waktu sekitar satu tahun bagi saya untuk mengatasi trauma dan ketakutan tersenggol tanpa sengaja oleh orang lain," ujar Santana, seperti dilansir Metro pada Kamis (7/9/2023).

Berkat dukungan dari sang suami, Santana kini sudah bisa menerima kondisi tubuhnya yang baru. Santana juga tak lagi dihantui oleh perasaan tidak percaya diri dan depresi.

"Bila Anda mengalami infeksi sinus dan mengalami lebih dari tiga kali infeksi dalam setahun, lakukan pemindaian CT dan berkonsultasi dengan dokter spesialis, itu bisa menyelamatkan hidup Anda," kata Santana. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement