REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang menarik dari penyelenggaraan Islamic Book Fair (IBF) 2023. Tampak ribuan santri memadati area IBF pada tahun ini.
Santriwan dan santriwati ini berasal dari beberapa daerah yakni Jakarta, Banten, Bogor, dan daerah lainnya. Ada pesantren PP Turos Pandeglang, PP Nurul Ilmi Bogor, PP Darul Archam Tangerang, Darul Uulum Lido, Sukabumi, dan lainnya. Mereka menggunakan seragam masing-masing pesantren, ada yang menggunakan batik, gamis, hingga seragam sekolah lainnya.
Mereka mengunjungi berbagai gerai yang ada di IBF 2023 dan membeli buku-buku Islami di sana. Menurut salah satu santriwan kelas dua SMP dari Pesantren Fathan Mubina, Ciawi Bogor, M Syauqi Ramadhan, ia sangat antusias mengunjungi IBF 2023. Di IBF, dia bisa melihat berbagai jenis buku menarik bahkan buku-buku populer.
Syauqi membeli satu buku bertajuk 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra di stan Republika Penerbit. Alasan ia membeli buku ini karena memang suka membaca buku di saat waktu luang.
"Kalau gabut saya suka baca novel, awalnya minjem, jadi sekalian punya. Baca buku bisa nambah wawasan dan ilmu," ujarnya.
Syauqi mengaku meminta uang pada orang tuanya untuk membeli buku. Ia diberikan yang sebesar Rp 200 ribu yang ditransfer orang tua melalui wali kelas. "Saya tidak menabung uang untuk beli buku di IBF, tapi minta sama orang tua," ujarnya.
Pihak sekolah memang menerapkan kebiasaan membaca buku bagi santrinya bahkan mereka mewajibkan santrinya membeli minimal satu buku berbau Islami di IBF 2023. Tidak hanya berkunjung dan membeli buku, santriwan dan santriwati ini juga ikut serta memeriahkan lomba marawis. Mereka tampil dengan berbagai macam ciri khas dan menunjukkan kebolehannya memainkan marawis juga bersholawat.