Rabu 20 Sep 2023 16:06 WIB

Wapres Pesan Eksplorasi Panas Bumi Jangan Rusak Ekosistem

Sebab sebagian besar sumber panas bumi berada di dalam kawasan hutan. 

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat membuka acara The 9TH Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat membuka acara The 9TH Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf berpesan agar dalam pengembangan energi panas bumi atau geothermal di Indonesia tetap memperhatikan keberlanjutan. Dia mengingatkan, sebagian besar sumber panas bumi berada di dalam kawasan hutan. 

Karenanya, pengelolaan yang tidak memperhatikan daya dukung ekosistem berpotensi menimbulkan kerusakan hutan dan mengancam kehidupan satwa. "Untuk itu, upaya pelestarian kawasan hutan di area sumber panas bumi perlu dilakukan secara berkelanjutan," ujar Kiai Ma'ruf saat membuka acara The 9TH Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Menurutnya, Pemerintah saat ini tengah gencar untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang belum tergali maksimal, salah satunya geothermal. Ini karena Indonesia memiliki potensi panas bumi lebih dari 20 Gigawatt (GW), sedangkan pemanfaatan panas bumi menjadi listrik baru sekitar 2,3 GW.

Karena itu, Wapres mendorong pengembangan panas bumi melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau. "Dengan dukungan ini, diharapkan pada tahun 2060, kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia akan mencapai 22 Gigawatt," ujar Kiai Ma'ruf.