REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang Supriatna menyiapkan kuota 50 ribu orang untuk yang ingin mengikuti program paket A, B dan C. Dia mendorong seluruh desa di Kabupaten Bandung untuk mendata masyarakat yang belum lulus SD, SMP dan SMA dan diarahkan mengikuti program tersebut.
"Program penyetaraan pendidikan ini bagi mereka yang belum tamat SD, SMP dan SMA. Saya berharap pemerintah desa untuk melakukan pendataan," ucap dia saat acara rembug desa di sejumlah desa, Rabu (20/9/2023).
Ia mengatakan, program tersebut digulirkan untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, Dadang meminta agar masyarakat memanfaatkan program paket penyetaraan.
Selain itu, Dadang mengatakan, telah menjalankan program beasiswa dari bupati untuk siswa berprestasi dengan ekonomi yang perlu dibantu. Termasuk guru-guru ngaji ke depan diarahkan untuk mendapatkan program.
"Insya Allah tahun depan kita programkan untuk 250 orang untuk mendapatkan program Besti (Beasiswa ti (dari) Bupati)," kata Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna.
Dadang pun menyampaikan, bahwa anggaran yang disalurkan ke desa-desa untuk meningkatkan pembangunan mencapai miliaran rupiah. Anggaran yang bersumber dari pusat melalui dana desa, bantuan gubernur maupun anggaran dari APBD Kabupaten Bandung.
Dia mengatakan, program insentif untuk guru ngaji mencapai Rp 109 miliar dari APBD Kabupaten Bandung. Termasuk pemberian insentif untuk Ketua RT, Ketua RW, Linmas, Aparatur Desa, LPMD, PKK, BPD, dan lainnya.
"Insya Allah, selama saya menjadi Bupati Bandung, pemberian program insentif ini akan terus dilaksanakan," kata dia.