Senin 25 Sep 2023 17:41 WIB

Dibandingkan dengan Alam Anak Ganjar, Ini Respons Gibran

Gibran sebut ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba ia dengan Alam.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
 Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming buka suara terkait sejumlah netizen yang membandingkan antara dirinya dengan putra bacapres PDIP Ganjar Pranowo Muhammad Zinedine Alam Ganjar di X atau Twitter. 

"Belajar bicara seperti Alam Ganjar, keren, smart , educated , ngga nyeleneh, kayak Gibran @kaesangp @kaesangb yg arogan !!," tulis akun X @Oreo**** dilihat Republika, Senin (25/9/2023). 

Baca Juga

Netizen lainnya, atas nama @pele*** juga mengatakan lebih pintar Alam Ganjar ketimbang Gibran. "Iya emang pinteran Alam dari pada Mas wali om," tulis akun tersebut.

Gibran pun sempat membalas cuitan tersebut dengan nada positif. Di mana ia siap belajar dari sosok Alam Ganjar.  "Siap pak. Saya akan belajar ke mas alam," tulis akun @gibran_tweet

Putra sulung presiden Jokowi tersebut juga menyetujui jika Alam Ganjar lebih pintar ketimbang dirinya. "Setuju pak," tulisnya. 

Ditemui di Balai Kota Solo, Gibran mengatakan komentar netizen di X atau Twitter tersebut hanyalah untuk mengadu domba antara dirinya dengan Alam Ganjar. Bahkan, Gibran mengaku dirinya sering berkoordinasi dengan Alam. 

"Enggak aku koordinasi terus dengan Mas Alam, Itu kan orang-orang yang pengen mengadu domba saya dengan Mas Alam," kata Gibran, Senin (25/9/2023). 

Gibran sendiri menyebutkan, Alam adalah sosok yang baik. Bahkan, ia mengaku telah mengenal lama sejak Alam memiliki rambut yang gondrong. 

"Baik, baik orangnya baik, saya tahu beliau itu malah pas zaman masih gondrong. Mas Alam kan gondrong aslinya, beliau memang sangat-sangat terlibat di e-sport. kemarin kan ketemu di Pesta Pora juga di Jakarta," katanya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement