REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar apel dan parade budaya dalam menyambut Hari Kesaktian Pancasila, Ahad (1/10/2024). Kegiatan bertajuk Parade dan Apel Pancasila Sakti itu akan dipimpin langsung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
“Apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi besok akan dipimpin langsung oleh Gus Imin sebagai bentuk penghormatan dan komitmen lestarinya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Sjamsurijal, Sabtu (30/9/2023).
Cucun menjelaskan PKB memandang bahwa Pancasila merupakan konsepsi final sebagai dasar negara. Pancasila merupakan pengejawantahan nilai-nilai transendetal sekaligus kristalisasi kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia.
“Bagi PKB sudah tidak ada lagi perdebatan mengenai konsepsi Pancasila sebagai dasar negara. Pandangan ini juga tercermin secara konsisten dalam perjuangan kader-kader PKB baik di ranah legislatif, eksekutif, maupun di tengah masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan rekam jejak yang ada, kata Cucun maka sudah tidak relevan jika ada yang mempertanyakan komitmen kader-kader PKB terhadap Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 (PBNU).
Menurutnya kader-kader PKB akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga Indonesia dari upaya pecah belah karena perbedaan baik karena suku, agama, ras, maupun ragam budaya.
“Pun juga di tengah hangatnya konstelasi politik Indonesia saat ini, PKB akan tetap menjadikan PBNU sebagai nilai yang tidak bisa ditukar dengan kepentingan apapun,” tegasnya.
Baca juga: Selamat dari Banjir Libya, Rumah yang Disebut Milik Penghafal Alquran Hebohkan Jagat Maya
Lebih jauh, Cucun mengungkapkan Apel Pancasila Sakti akan diisi dengan parade budaya seperti Reog Ponorogo, Barongsai, Ondel-Ondel, Tanjidor, marching band, hingga berbagai tarian nusantara.
Parade budaya ini menjadi gambaran jika di Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras yang berbeda-beda meskipun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami berharap parade budaya ini menjadi pengingat bahwa di tengah berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, Pancasila tetap menjadi rantai kuat bagi kita untuk saling terikat dan bergandengan tangan sebagai sesama anak bangsa,” kata dia.